Tanam Pohon Produktif di Lahan Kritis, BRI Grow & Green Berdayakan 2 Kelompok Tani di Bali
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melalui BRI Grow & Green memberdayakan dua kelompok tani di Bali. dok. BRI.
EmitenNews.com - Banyak bukti nyata diperlihatkan oleh perusahaan dalam melestarikan lingkungan. Salah satunya melalui kegiatan penanaman pohon di lahan kritis. Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi dampak buruk dari lahan kritis, tetapi juga sebagai upaya nyata menjaga lingkungan serta ikut memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melalui BRI Grow & Green memberdayakan dua kelompok tani di Bali.
Dalam rilis yang diterima Sabtu (20/1/2024), disebutkan upaya nyata mendorong kelestarian lingkungan juga dilakukan BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli. Yaitu program BRI Menanam Grow & Green berkolaborasi dengan Yayasan Bakau Manfaat Universal, melakukan pemberdayaan kepada dua Kelompok Tani Hutan (KTH) yaitu KTH Wana Asri dan KTH Giri Lestari di Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali.
Pemberdayaan dilakukan melalui kegiatan penanaman 6.800 bibit pohon produktif yang terdiri atas 5.100 bibit pohon durian dan 1.700 bibit pohon alpukat pada Rabu (20/12/2023) di wilayah tersebut.
Ketua KTH Wana Asri I Made Sudarma menjelaskan, kelompok tani tersebut dibentuk pada 2021 dengan jumlah anggota sebanyak 223 orang dari enam banjar di desa tersebut. Kelompok tani ini dibentuk untuk memanfaatkan wilayah kelola lahan yang sesuai dengan potensinya. Beragam aktivitas kelompok pun dilakukan dalam rangka rehabilitasi lahan.
Sebelumnya masyarakat di wilayah tersebut menanam tanaman produksi seperti kakao dan pisang yang dianggap merusak lingkungan karena pengelolaannya yang cukup kompleks. Akhirnya KTH Wana Asri mendapat pembinaan dan beralih ke penanaman pohon pada seluas area sekitar 270 hektare.
"Dulunya para petani bekerja merambah hutan dan karena aktivitas yang dilakukan merusak hutan, maka kami kumpulkan dan kami bina dalam wadah kelompok tani," ujar Made.
Sementara itu Ketua KTH Giri Lestari, I Nyoman Agus Kartikayasa mengatakan bahwa kelompok tani tersebut berdiri sejak 2016 dan mengelola area hutan seluas 240 hektare. Dengan pembentukan kelompok tani ini, merek mampu meningkatkan kesejahteraan dan keseimbangan masyarakat di sekitar area hutan.
"Bibit yang kami terima itu akan ditanam dalam waktu 3-5 tahun. Kami juga mendapat pembinaan dari BRI mengenai proses penanaman dan pengolahannya untuk menunjang ekonomi masyarakat," ujarnya.
Ekosistem Berkelanjutan dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Related News
Asahimas (AMFG) Pasang Strategi Ini Hadapi Fluktuasi Mata Uang
Berau Coal (BRAU) Perpanjang Tender Sukarela, Cek Detailnya
Niat Bayar Obligasi, Peringkat Medco Energi (MEDC) idAA
Waskita (WSKT) Ungkap Rampungkan Proyek Mrican Rp195M
RUPSLB Mitra Tirta Buwana (SOUL) Pertahankan Dirut Ardianto Wibowo
Timah (TINS) Paparkan Kinerja Kuartal III 2024, Ini Detailnya