EmitenNews.com - Gojek bertekad menjadi perusahaan nol emisi karbon pada 2030 mendatang. Untuk merealisasikan itu layanan transportasi berbasis aplikasi ini telah menjalankan proyek pilot penggunaan kendaraan listrik untuk layanan GoRide selama dua tahun terakhir.
“Salah satu komitmen kami adalah Gojek bisa jadi perusahaan nol emisi karbon alias carbon neutral pada 2030. Untuk itu seluruh layanan di ekosistem Gojek diharapkan tidak lagi meninggalkan jejak karbon (carbon footprint) yang berkontribusi pada terjadinya perubahan iklim di bumi,” kata Kevin Aluwi CEO dan Co-Founder Gojek.
Kevin mengakui layanan Gojek saat ini, terutama GoRide, masih berkontribusi terhadap peningkatan emisi karbon dioksida. Sebab GoRide masih menggunakan kendaraan motor konvensional.
Untuk itu dua tahun terakhir Gojek telah menjalankan proyek pilot penggunaan kendaraan listrik. Pada proyek pilot ini mitra driver Gojek diuji coba menggunakan kendaraan listrik ketika melayani konsumen.
"Di tahun 2021 kita bekerja sama dengan Pertamina untuk melakukan pilot test penggunaan kendaraan listrik tahap kedua. Namun kali ini hanya fokus pada motor listik," katanya.
Pada tahap awal, Gojek melakukan uji coba dengan 500 unit motor listrik di daerah Jakarta Selatan.
Secara bertahap Gojek akan meningkatkan skala uji coba dengan target awal sampai 5.000 unit motor listrik dan jarak tempuh menggunakan motor listrik sebanyak 1 juta kilometer. Nantinya, pengguna setia Gojek bisa menggunakan layanan yang menggunakan motor seperti GoRide, GoFood, GoSend Instant, GoShop, GoMart, tapi dengan motor listrik.
“Ini adalah inovasi yang paling keren menurut kami di 2021, sekaligus jadi salah satu proyek paling ambisius kami karena misi kami adalah menciptakan Indonesia yang bebas emisi karbon dari roda dua. Kami harap, tahun ini dan tahun depan menjadi langkah yang signifikan ke arah sana,” imbuh dia.
Selain jadi perusahaan carbon neutral, Gojek juga berkomintmen untuk menjadi perusahaan yang lebih berkelanjutan (sustainable). Kevin mengungkapkan, zero waste menjadi salah satu poin yang ada dalam janji berkelanjutan (sustainability pledge) perusahaan.
Beberapa layanan Gojek seperti GoFood dan GoSend masih meninggalkan limbah sampah plastik yang jumlahnya tidak sedikit sampai saat ini. Limbah sampah ini pasti akan berdampak pada lingkungan. “Karena itulah, kami akan terus mencari inovasi-inovasi baru agar layanan kami menjadi lebih sustainable, serta dapat menghilangkan atau menurunkan secara drastis sampah yang dihasilkan dari layanan kami,” kata Kevin.(fj)
Related News
GJAW 2024, Tiga Merek Baru Mobil Listrik Asal China Diluncurkan
ACC Raih Indonesia Most Powerful Women Awards 2024
Berdayakan Pelaku UMKM, Menteri Maman Siapkan Kartu Usaha
Menteri Bahlil Siap Laporkan Tiga Skema Subsidi BBM Kepada Presiden
Kolaborasi Pertamina, TAM dan TRAC Uji Coba Penggunaan Bioetanol E10
Potensi Aset Rp990 Triliun, Asbanda Siap Dukung Pembiayaan PSN