EmitenNews.com - Pengemudi ojek online di wilayah Bekasi mengeluhkan tarif potongan sewa aplikasi oleh aplikator sampai 20 persen. Hal itu lebih tinggi dari kesepakatan maksimal 15 persen. Tingginya potongan tersebut memberatkan. Pasalnya, sebelumnya ada kenaikan harga BBM subsidi, Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter. Harga kebutuhan pokok juga pada naik.


Para pengemudi ojol meminta pihak operator segera menurunkan tarif biaya sewa aplikasi menjadi maksimal 15 persen. Hal ini sebagaimana diatur oleh Kementerian Perhubungan. Lebih dari itu potongannya, dinilai sudah sangat memberatkan.


Seperti diketahui Kementerian Perhubungan menyetujui kenaikan tarif ojek online (ojol) mulai 11 September 2022 pukul 00.00. Kenaikan tersebut menyesuaikan dengan keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite maupun Solar.


Seiring dengan kenaikan tarif ini, besaran tidak langsung berupa biaya sewa aplikasi ditetapkan paling tinggi 15 perse, turun dari sebelumnya 20 persen.


Senior Vice President Corporate Affairs Gojek Rubi W. Purnomo menyampaikan, perusahaan terus berdiskusi dengan Pemerintah, terkait penerapan biaya layanan dengan cara yang memungkinkan menyeimbangkan kebutuhan para pemangku kepentingan yang bergantung pada platform Gojek. Antara lain mitra driver, UMKM, dan pelanggan.


Gojek telah mengikuti aturan terbaru terhadap tarif lima layanan ekosistem, yakni GoCar, GoFood, GoSend, GoShop dan GoMart. Hal ini untuk mendorong potensi pendapatan maksimal bagi para mitra perusahaan.


Sementara itu, Director of Central Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy mengungkapkan, Grab Indonesia masih terus berkoordinasi erat dengan pemangku kepentingan terkait mengenai biaya sewa aplikasi (komisi). Besaran biaya komisi telah dihitung secara saksama dan digunakan untuk menunjang kebutuhan mitra pengemudi guna menjaga kesejahteraan mitra pengemudi. ***