EmitenNews.com - Perusahaan tambang plat merah PT Timah Tbk (TINS) sepanjang 2020, membukukan rugi bersih Rp340,60 miliar. Menyusut dari rugi bersih tahun sebelumnya senilai Rp611,28 miliar.


Berdasar data laporan keuangan perusahaan kepada Bursa efek Indonesia (BEI), perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp15,21 triliun atau turun 21,33 persen dari pendapatan TINS pada 2019 sebesar Rp19,34 triliun. Secara rinci, berdasar letak geografis masih didominasi pasar ekspor Rp14,26 triliun, turun 22,6 persen dari penjualan ekspor 2019 mencapai Rp18,4 triliun. 


Sementara penjualan pasar domestik hanya Rp951,35 miliar. Sedang segmentasi bisnis, pendapatan penjualan logam timah masih mendominasi senilai Rp13,91 triliun, disusul pendapatan tin chemical Rp414,66 miliar, tin solder Rp199,93 miliar, dan aluminium Rp144,8 miliar. Beban pokok pendapatan turun 22,53 persen, dari sebelumnya Rp18,19 triliun menjadi Rp14,09 triliun. 


Beban umum dan administrasi juga turun 21,9 persen menjadi Rp832,98 miliar. Bahkan beban penjualan anjlok 55,28 persen dari Rp155,13 miliar menjadi Rp69,44 miliar. Tahun ini, TINS juga membukukan pendapatan lain-lain Rp96,01 miliar, sebagian besar dari keuntungan selisih kurs.


Jumlah aset TINS mencapai Rp14,51 triliun, per 31 Desember 2020, terdiri atas liabilitas senilai Rp9,57 triliun dan ekuitas mencapai Rp4,94 triliun. Adapun jumlah kas dan setara kas TINS per Akhir Desember 2020 sebesar Rp807,30 miliar, menurun dari posisi per 31 Desember 2019 mencapai Rp1,6 triliun. (Rizki)