EmitenNews.com - Pemerintah bakal menghemat devisa negara sampai Rp60,37 triliun. Penghematan sebanyak itu, diyakini bakal diraup dari program pencampuran Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis Biodiesel dalam minyak Solar sebesar 40% (B40) tahun 2025.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat program pencampuran BBN jenis Biodiesel dalam minyak Solar B40 itu, akan berdampak pada penghematan keuangan negara. Uang negara yang bisa dihemat diperkirakan mencapai USD3,68 miliar atau sekitar Rp60,37 triliun. 

Berdasarkan bahan paparan Capaian Kinerja Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Semester I-2025, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa target pemanfaatan B40 di tahun 2025 dipatok sebesar 13,5 juta KL. Hingga Semester I-2025 realisasinya telah mencapai 50,4%.

"Ini biodiesel bapak-ibu semua B40 target kita 13,5 juta KL di tahun 2025, realisasi 6,8 juta KL," kata Menteri Bahlil Lahadalia dalam Konferensi Pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (11/8/2025).

Pada tahun 2025, pemerintah menetapkan alokasi B40 sebanyak 15,6 juta kiloliter (kl) biodiesel dengan rincian, 7,55 juta kl diperuntukkan bagi Public Service Obligation atau PSO. Sedangkan 8,07 juta kl dialokasikan untuk non-PSO.

Implementasi program mandatori B40 ini tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No 341.K/EK.01/MEM.E/2024 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Sebagai Campuran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Solar Dalam Rangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Sebesar 40 Persen.

ESDM mengungkapkan, penyaluran biodiesel ini akan didukung oleh 24 Badan Usaha (BU) BBN (bahan bakar nabati) yang menyalurkan biodiesel, 2 BU BBM yang mendistribusikan B40 untuk PSO dan non-PSO. Lalu, 26 BU BBM yang khusus menyalurkan B40 untuk non-PSO.

Pemerintah juga tengah mengevaluasi rencana penerapan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 50 persen atau B50 pada tahun depan.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan pemerintah tengah mempersiapkan rencana penerapan B50. Terutama setelah penerapan B40 berhasil dilaksanakan pada tahun ini.

"Untuk B50 kita evaluasi, untuk implementasi B40 tahun ini, dan juga kita harapkan untuk implementasi tahun depan B50 segera bisa dilaksanakan," ujar Wamen ESDM, Yuliot Tanjung, di Kementerian ESDM, Jumat (8/8/2025).

Pemerintah juga tengah mempersiapkan pembangunan pabrik biodiesel di Merauke, Papua Selatan. Proyek ini ditargetkan tuntas dan mulai beroperasi pada 2027. ***