Selain itu, Vision+ baru saja menyelesaikan kerja sama dengan perusahaan yang berbasis di Malaysia, Panorama TV Asia Broadcast Sdn Bhd ("Panorama"), anak perusahaan Digistar Corporation Berhad, sebuah perusahaan publik di bursa saham Malaysia dengan menandatangani perjanjian kerjasama sebagai inisiatif untuk mendorong Vision+ lebih lanjut di Malaysia.

 

Beban langsung Perseroan turun 6% YoY menjadi Rp920 miliar untuk Q1-2023 akibat respon terhadap pemulihan belanja iklan. Perseroan mencadangkan sebagian besar program unggulannya untuk Q2-2023 dan kedepan. Peningkatan efisiensi juga terbentuk dari operasi produksi konten di Movieland. Selain itu, dengan mengurangi kesepakatan lisensi pihak ke-3 dengan studio konten asing, telah terjadi peningkatan siaran konten lokal di FTA MNCN hingga 90%.

 

Dari sisi laba kotor, MNCN mengalami penurunan sebesar 7% menjadi Rp1.425 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh dampak penerapan ASO yang cukup memberikan ketidakpastian di industri. Namun, kuartal ini telah menunjukkan peningkatan sebesar 53% dibandingkan Q4-2022.

 

EBITDA Perseroan untuk Q1-2023 mencapai Rp1.057 miliar atau turun 7% YoY (+63% QoQ) dibandingkan tahun sebelumnya, mewakili marjin EBITDA sebesar 43%. Selain itu, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp677 miliar pada Q1-2023 turun 3 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya , yang merupakan margin laba bersih sebesar 28%. Meskipun demikian, MNCN mencatatkan peningkatan 92% secara dibandingkan Q4-2022.

 

Meskipun terus mendapat tekanan dari pengiklan pada penempatan iklan di media tradisional, khususnya di TV FTA yang disebabkan oleh implementasi parsial ASO, MNCN telah berhasil meningkatkan kinerja keuangannya secara QoQ.

 

Dari sisi belanja iklan, Perseroan masih terus menyerap hampir setengah dari belanja iklan nasional pada Q1-2023 sebesar 45,1%. Namun, MNCN melihat hambatan yang saat ini terjadi terhadap kepercayaan pengiklan bersifat sementara, karena prospek pada Q2-2023 dan seterusnya akan positif dengan adanya kejelasan yang lebih baik tentang dampak ASO, serta segenap rencana program berprofil tinggi yang akan disiarkan selama periode tersebut. Pangsa pemirsa di Q1-2023 juga tercatat sebesar 44,8% selama prime-time, sementara MNCN menempatkan 12 programnya di 20 acara teratas untuk periode yang sama.

 

Pada kontribusi pendapatan, prime-time masih memberikan kontribusi yang sehat sebesar 51% (49% non prime-time), iklan nonreguler menambahkan 22% (78% iklan reguler), dan terakhir, program reguler di 79% (21% program khusus), menunjukkan ketergantungan yang kuat pada kemampuan pemrograman hariannya.