Terkontraksi Sentimen Global, IHSG Diperkirakan Terkoreksi Tipis
EmitenNews.Com - Team Analis Phillip Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG pada perdagangan hari Ini Senin (22-Maret-2021) akan mengalami koreksi atau tren Bearish (Moderate) di level support: 6,290 Dan resistance: 6,388.
Kami memperkirakan IHSG berpeluang melemah terbatas pada perdagangan hari ini. Mayoritas indeks saham di Asia pagi ini Senin(22/3) di buka turun karena investor mengambil sikap hati-hati setelah the Fed minggu lalu memutuskan untuk tidak memperpanjang regulasi perbankan yang bernama Supplementary Leverage Ratio (SLR), sebuah peraturan yang mengharuskan perbankan menyisihkan modal minimum.
Pada bulan April 2020, the Fed mengatakan tidak akan memasukan simpanan perbankan dalam bentuk surat utang Pemerintah AS (US Treasury) dan simpanan di bank sentral dalam perhitungan SLR. Perbankan telah memperingatkan bahwa tidak memperpanjang SLR dapat memaksa mereka untuk mengurangi pembelian US Treasury dan mengurangi penyaluran kredit.
Pejabat the Fed merasa yakin keputusan ini tidak akan mengurangi tingkat likuiditas di pasar surat utang Pemerintah AS karena perbankan memiliki posisi permodalan yang kuat. Langkah the Fed ini menjadi isu politik yang panas setelah mendapat dukungan dari politisi Partai Demokrat yang menilai sejumlah bank besar mempunyai dana yang berlimpah, terlihat dari aksi korporasi seperti program pembelian kembali (buyback) saham dan pembayaran dividen, sehingga tidak lagi membutuhkan pelonggaran peraturan.
Investor juga mulai mengalihkan perhatian pada prospek kenaikan pajak yang dapat mengancam reli di pasar saham AS seiring dengan pemerintahan Presiden Joe Biden mulai bergerak merealisasikan janji kampanye dan mencari cara untuk membiayai rencana belanja Pemerintah AS.
Pada masa kampanye Pilpres 2020, Biden berjanji untuk menaikkan pajak korporasi menjadi 28% dari 21% serta menaikkan pajak bagi golongan atas di AS. Kenaikan pajak korporasi dapat mengurangi profitabilitas emiten yang di prediksikan naik tajam tahun ini sejalan dengan pulihnya aktifitas ekonomi di AS.
Dari sisi makroekonomi, investor kembai menantikan data inflasi AS, kali ini adalah Personal Consumption Expenditures (PCE) bulan Februari yang akan di rilis hari Jumat.
Secara teknikal Team Analis Phillip Sekuritas merekomendasikan kepada investor untuk memperhatikan tiga saham big cap seperti TLKM, ARKA dan BNGA.
TLKM
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 3,430
Target Price 1 : 3,570
Target Price 2 : 3,750
Stop Loss : 3,280
AKRA
Short Term Trend : Bearish
Related News
Mandiri (BMRI) Tambah Jangkauan Transfer Valas Hingga 17 Mata Uang
Akselerasi Program Tiga Juta Rumah, BTN Tawarkan Solusi Ini
Dorong Kedaulatan AI, Indosat (ISAT) Gelar Indonesia AI Day 2024
IHSG Ditutup Naik 0,60 Persen, Cek Saham dan Sektornya
Indeks Nikkei Ditutup Naik 0,49 Persen
LPEI Biayai Ekspansi Richeese Factory ke Malaysia