EmitenNews.com - Kapuas Prima Coal (ZINC) sepanjang 2023 masih rugi Rp20,69 miliar. Terpangkas 79 persen dari episode sama tahun sebelumnya tekor Rp102,92 miliar. Dengan hasil itu, rugi per saham maniais menjadi Rp0,82 dari episode sama tahun sebelumnya minus Rp4,08. 

Penjualan Rp417,34 miliar, anjlok 34 persen dari posisi sama sebelumnya Rp717,34 miliar. Beban pokok penjualan Rp388,72 miliar, susut dari edisi sama sebelumnya Rp539,91 miliar. Laba kotor terakumulasi sebesar Rp82,62 miliar, turun 53 persen dari tahun sebelumnya Rp177,43 miliar. 

Beban penjualan Rp38,29 miliar, susut dari Rp56,73 miliar. Beban umum dan administrasi Rp47,80 miliar, turun dari Rp65,47 miliar. Total beban usaha Rp86,09 miliar, menipis dari sebelumnya Rp122,21 miliar. Rugi usaha tercatat Rp3,47 miliar, bengkak 106 persen dari posisi sama sebelumnya untung Rp55,21 miliar. 

Beban bunga Rp76,62 miliar, susut dari Rp118,53 miliar. Administrasi bank Rp7,09 miliar, bengkak dari Rp3,43 miliar. Laba selisih kurs Rp63,28 miliar, melangit 171 persen dari tekor Rp89,03 miliar. Pendapatan sewa stagnan Rp300 juta. Pendapatan bunga dari bank Rp179,81 juta, turun dari Rp235,53 juta. 

Keuntungan atas penjualan aset tetap Rp81,17 juta, turun dari Rp109,09 juta. Pendapatan bunga pinjaman Rp4,92 juta, anjlok 99 persen dari Rp22,76 miliar. Keuntungan atas jual sewa balik nihil dari Rp638,40 juta. Lain-lain Rp133,96 juta, susut dari Rp2,96 miliar. Beban lain-lain Rp19,73 miliar, turun dari Rp184,09 miliar. 

Rugi tahun berjalan Rp26,65 miliar, menipis dari Rp114,70 miliar. Jumlah ekuitas Rp744,46 miliar, turun dari akhir tahun sebelumnya Rp773,12 miliar. Total liabilitas Rp1,85 triliun, bengkak dari akhir 2022 senilai Rp1,70 triliun. Jumlah aset Rp2,60 triliun, naik dari akhir 2022 senilai Rp2,47 triliun. (*)