EmitenNews.com - Hanson International (MYRX) sudah lama antre delisting. Namun, suspensi hingga berusia 42 bulan, keinginan tersebut masih jauh panggang dari api. Padahal, per 16 Juli 2023, perseroan melakoni pemasungan 3,5 tahun.


Perusahaan terancam delisting apabila mengalami kondisi, atau peristiwa, secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha, baik secara finansial atau hukum terhadap kelangsungan status usaha, dan perusahaan tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan memadai. 


Selain itu, saham perusahaan tercatat yang akibat suspensi di pasar reguler, dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir. ”Umur suspensi sudah genap 42 bulan,” tulis Goklas Tambunan, Kadiv Penilaian Perusahaan 3 Bursa Efek Indonesia (BEI). 


Per 13 November 2023, dewan komisaris dan direksi perseroan antara lain Komisaris Utama Raden Agus Santosa, Komisaris Nurharjanto, Komisaris Independen Venkata Ramana Tata. Direktur Utama Benny Tjokrosaputro, Direktur Rony Agung Suseno, Direktur Hartono Santoso, dan Direktur Adnan Tabrani. 


Per 30 Juni 2023, pemegang saham Hanson terdiri dari Kejaksaan Agung 19,87 miliar atau 22,92 persen, PT Asabri 9,4 miliar eksemplar alias 10,85 persen, dan masyarakat 57,42 miliar helai atau 66,23 persen. (*)