EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Rabu (19/5) dibuka turun mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam, dimana ketiga indeks mencatatkan penurunan selama 2 hari beruntun.
"Penurunan tajam harga saham di sektor Telekomunikasi serta data Housing Starts yang keluar lebih buruk dari estimasi berhasil membayangi sentiment positif dari rilis laporan keuangan dari emiten besar di sektor ritel seperti Walmart, Home Depot dan Macy’s," ulas analis Phillip Sekuritas Dustin Dana Pramitha.
Housing Starts turun 9.5% menjadi 1.57 juta unit di bulan April, lebih buruk dari ekspektasi penurunan menjadi 1.7 juta unit.
Selain itu, hari ini investor menantikan rilis notulen rapat kebijakan the Fed (FOMC) bulan lalu. "Investor ingin melihat apakah kenaikan laju inflasi akan terbukti bersifat sementara (transitory) atau akan berlangsung lama," lanjut Dustin.
Investor juga mencerna pernyataan Menteri keuangan AS janet Yellen di depan Kamar Dagang AS mengenai manfaat dari pajak korporasi yang lebuh tinggi dan dari Serikat Pekerja. Yellen juga mengatakan bahwa para pekerja berupah rendah tidak menikmati pertumbuhan upah yang ideal dalam beberapa dekade terakhir.
Dari sisi risiko geopolitik, kekhawatiran atas konflik Israel – Palestina turut menambah rasa tidak nyaman investor
Untuk perdagangan hari ini Phillip Sekuritas memberikan rekomendasi teknikal sebagai berikut.
Related News

IHSG Melambung 0,71 Persen, Saham Tambang Pendorongnya

Penjualan Turun, Pemerintah Siap Evaluasi Insentif Kendaraan Niaga

Perusahaan Berbasis di China ini Guyur Investasi USD40 Juta di Brebes

Industri TPT Catat Pertumbuhan 4,64 Persen di Triwulan I

Abaikan Wall Street, IHSG Konsisten Orbit Zona Hijau

BI Sunat Suku Bunga, IHSG Jebol Level 7.150