EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kemarin ditutup melemah. Itu seiring saham teknologi berhubungan dengan kecerdasan buatan (AI) kembali tertekan. Kondisi itu, dipicu kekhawatiran investor terhadap lonjakan valuasi emiten sektor berbasis AI tersebut. 

Perosotan harga bitcoin di bawah level USD90 ribu juga memberi sinyal bahwa investor untuk saat ini menghindari aset dengan risiko tinggi. Saham favorit investor berbasis AI Nvidia terkoreksi hingga 2,81 persen, sedang saham masuk kelompok “magnificent seven” seperti Amazon susut 4,43 persen, dan Microsoft anjlok 2,70 persen. 

Sementara itu, mengenai bitcoin, seiring tidak sedikit investor teknologi mempunyai aset digital tersebut, pelemahan harga bitcoin di bawah level USD90 ribu meski kemudian pulih, dikhawatirkan membuat  investor melepas kepemilikan saham, dan makin memperparah tekanan jual pasar.

Koreksi indeks bursa Wall Street seiring saham teknologi terpojok diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Lonjakan harga beberapa komoditas berpeluang menjadi sentimen positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Investor akan mencermati keputusan Bank Indonesia (BI) soal suku bunga acuan menurut konsensus akan kembali dipertahankan di 4,75 persen.

So, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 8.300-8.240, dan resistance 8.425-8.485. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor mengoleksi saham BBNI, BBRI, CPIN, JPFA, AKRA, dan MYOR. (*)