Tertekan Inflasi dan Konflik AS-China, IHSG dan Indeks Regional Terkoreksi
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan mengalami koreksi di perdagangan Kamis (28/10) dengan tekanan yang juga datang dari indeks regional Asia yang kompak melemah.
"Selain tekanan inflasi yang dikhawatirkan mengganggu ekonomi global, tensi yang kembali meningkat antara US-China juga menjadi concern dari investor regional terhadap rantai perdagangan," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.
Bank of Japan memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi mendekati 0% atau sedikit diatas. Issue regulasi mengenai pasar tenaga kerja perlu diubah guna menangani kurangnya tenaga kerja akibat jumlah masyarakat dengan umur produktif yang berkurang di negaranya.
Menurut Valdy penurunan IHSG pada hari ini salah satunya disebabkan turunnya sektor energi akibat mayoritas harga komoditas dunia mengalami pelemahan, termasuk batubara. Kenaikan inflasi dan krisis energi memaksa negara seperti China membatasi tingkat produksi sektor industri. Hal ini yang membuat tingkat produksi baja di bulan September turun 8.9% YoY. Sementara negara tujuan lainnya seperti India mencatatkan penurunan impor batubara di bulan September sebesar 32.42% YoY dan 4.76% MoM.
Pertumbuhan investasi Indonesia sepanjang bulan juli-September tumbuh 3.7% YoY, sedangkan Foreign Direct Investment sendiri tumbuh negatif sebesar 2.7% YoY menjadi Rp103.2 triliun. Kenaikan nilai investasi didorong oleh meningkatnya pertumbuhan investasi dari dalam negeri sebesar 10.3% YoY Rp113.5 triliun. Total realisasi investasi Indonesia sepanjang 9 bulan tahun ini senilai Rp659.4 triliun atau 73.3% dari target.
Pemerintah melalui kementerian ESDM tengah mempertimbangkan untuk menyesuaikan harga batubara acuan dalam negeri (HBA) di dalam peraturan domestic market obligation (DMO). Hal ini diharapkan dapat mengurangi dampak kenaikan harga batubara yang signifikan terhadap sektor industri. Untuk tahun ini pemerintah masih menjaga kebijakan DMO sebesar 25%.
Statistik
IHSG: 6,524.08 | -78.13 poin |(-1.18%)
Volume (Shares) : 21.4 Billion
Total Value (IDR) : 13.5 Trillion
Market Cap (IDR) : 8,036.1 Trillion
Foreign Net SELL (RG): IDR 467.6 Billion
Saham naik : 152
Saham turun : 381
Sektor Penekan Indeks:
Energi : -27.45 poin
Perindustrian : -24.20 poin
Barang Baku : -23.26 poin
Top Gainers:
DCII : 46,525| +525| +1.14%
NFCX : 10,175| +275| +2.78%
INTP : 11,625| +250| +2.20%
SMGR : 8,825| +175| +2.02%
BTPS : 3,800| +160| +4.40%
Top Losers:
ITMG : 22,475| -1,675| -6.94%
DSSA : 31,200| -1,625| -4.95%
UNTR : 23,000| -1,500| -6.12%
GGRM : 33,525| -975| -2.83%
IBST : 8,850| -425| -4.58%.(fj)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha