EmitenNews.com -Selama sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 12-16 Juni 2023, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) hanya senilai Rp9,97 triliun atau merosot 12,24 persen dibanding sepekan sebelumnya sebesar Rp11,36 triliun per hari.


Berdasarkan data perdagangan BEI yang dikutip Minggu (18/6), RNTH tercatat kembali melorot dibanding sepekan sebelumnya. Bahkan saat perdagangan Kamis (15/6), nilai transaksi cuma senilai Rp8,59 triliun meski sehari kemudian (16/6) meningkat menjadi Rp12,76 triliun per hari.


Penurunan kinerja perdagangan saham selama sepekan juga terjadi pada data rata-rata volume transaksi yang menyusut 9,17 persen menjadi 18,73 miliar saham. Padahal sepekan sebelumnya mencapai 20,62 miliar saham per hari.


Namun demikian, rata-rata frekuensi transaksi harian di Bursa selama sepekan terakhir tercatat meningkat 1,58 persen menjadi 1.332.322 kali, dibanding sepekan sebelumnya sebanyak 1.311.607 kali transaksi per hari.


Sementara itu, posisi Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini berada pada level 6.698 atau menguat 0,07 persen dibanding saat penutupan akhir pekan sebelumnya, yakni 6.694.


Dengan posisi IHSG di level 6.698, pada penutupan perdagangan akhir pekan ini nilai kapitalisasi pasar menjadi Rp9.506,69 triliun atau meningkat 0,59 persen dibanding saat penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya sebesar Rp9.451,15 triliun.


Pada perdagangan Jumat (16/6), investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp880,6 miliar. Tetapi untuk sepanjang 2023 yang berakhir 16 Juni 2023, investor asing sudah mencatatkan nilai beli bersih Rp17,754 triliun.


Selama sepekan perdagangan, BEI menerima dua perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham, yakni PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) dan PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS). Sehingga, pada tahun ini sudah ada 42 emiten baru yang mencatatkan saham di Bursa.


Pada Kamis, PT Majoris Asset Management melakukan pencatatan perdana Reksa Dana Majoris Government Bonds ETF Indonesia (XMGB). Selanjutnya, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap V-2023 senilai Rp1,1 triliun.


Dengan demikian, saat jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di 2023 sebanyak 37 emisi dari 29 emiten senilai Rp41,75 triliun. Maka, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sebanyak 517 emisi, dengan nilai nominal outstanding Rp442,14 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan oleh 127 emiten.


Adapun jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 191 seri, dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Sedangkan, Efek Beragun Aset (EBA) tercatat sebanyak sembilan emisi senilai Rp3,47 triliun.