EmitenNews.com—PT Duta Intidaya Tbk (DAYA), pengelola gerai Watsons Indonesia, akan membuka gerai baru di Kalimantan. Selain di Kalimantan, Duta Intidaya bakal membuka gerai baru di Pulau Jawa.


"Kami sangat selektif dalam pemilihan pembukaan gerai baru. Kami akan membuka gerai di daerah Kalimantan," kata Presiden Direktur Duta Intidaya Lilis Mulawati di Jakarta, baru-baru ini.


Menurut Lilis, pemilihan Kalimantan sebagai lokasi gerai dilakukan untuk memperluas jangkauan pemasaran perseroan, sekaligus lebih mendekatkan diri ke konsumen di Tanah Air. Adanya gerai tersebut juga akan mempercepat layanan penjualan ke konsumen di daerah, tidak hanya secara offline , tetapi juga online .


Dia melanjutkan, Watsons Indonesia juga bekerja sama dengan Good Doctor dalam memfokuskan diri pada perawatan kesehatan 24 jam dengan dilengkapi konsultasi medis, e-commerce obat-obatan, dan produk kesehatan. Selain itu, Watsons meluncurkan aplikasi Watsons ID 3.0 dengan tampilan yang lebih segar, lebih baik dalam melayani konsumen, serta pemuatan yang lebih cepat.


Pengembangan bisnis secara online , lanjut Lilis, juga akan dilanjutkan pada 2023. Hal itu sesuai dengan visi misi perusahaan yang akan memadukan bisnis online dan offline untuk mendongkrak kinerja emiten berkode saham DAYA tersebut ke depannya.


Adapun Watsons Indonesia juga memiliki role model gerai terbaru yakni, Watsons Pharmacy Street Stores. " Store ini memiliki kelebihan, yakni bisa lebih menekan biaya dibandingkan Watsons in mall ," ungkap dia.


Sepanjang tahun lalu, DAYA membuka 13 gerai baru, yakni 2 Watsons in mall yang berada di Metropolitan Mall Bekasi dan Grage Mal Cirebon, serta 11 Watsons Pharmacy Street Stores yang tersebar di Kelapa Gading, Citra Garden 2, Pesanggrahan Raya, Gading Serpong, Kota Wisata, Radio Dalam, Graha Raya, Pondok Indah, Cipete Raya, Tebet Raya, dan BSD.


Sementara itu, pada semester I-2022, DAYA mampu mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 16,31% menjadi Rp 556 miliar dibanding periode sama tahun lalu Rp 478 miliar. Kenaikan pendapatan tersebut diiringi peningkatan laba bruto perseroan sebesar 10,22% menjadi Rp 202,6 miliar dari Rp 183,8 miliar. Adapun ugi bersih tahun berjalan menyusut dari Rp 21,97 miliar menjadi Rp 4,48 miliar.