EmitenNews.com - Tiga petinggi PT Imago Mulia Persada Tbk. (LFLO) tercatat agresif menambah kepemilikan saham secara serentak dalam sepuluh hari terakhir Oktober 2025. Aksi borong saham ini dilakukan oleh Direktur Utama Erlangga Ksatria, Komisaris Purnamawati Gumulya, dan pemegang saham pengendali Ang Phek Tuan.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (3/11/2025), ketiga transaksi tersebut dilakukan secara bertahap antara 20 hingga 29 Oktober 2025, dengan total nilai akumulasi mencapai sekitar Rp7,3 miliar.

Direktur Utama Erlangga Ksatria tercatat membeli 17,97 juta saham LFLO pada 20 Oktober 2025 di harga Rp120 per saham, dengan nilai transaksi sekitar Rp2,15 miliar. Kepemilikannya pun naik dari 23,05% menjadi 24,43%.

Langkah serupa diikuti Komisaris Purnamawati Gumulya, yang memborong 17,97 juta saham pada 24 Oktober 2025 dengan harga dan nilai transaksi yang sama, sehingga porsi kepemilikannya juga meningkat menjadi 24,43%.

Sementara itu, Ang Phek Tuan, selaku pemegang saham pengendali, menambah 23,95 juta saham pada 29 Oktober 2025 di harga Rp120 per saham, senilai sekitar Rp2,87 miliar, sehingga kepemilikannya naik dari 30,74% menjadi 32,57%.

Ketiga aksi pembelian tersebut dilaporkan langsung oleh Direktur Utama Erlangga Ksatria bahwa transaksi dilakukan atas dasar tujuan investasi pribadi, tanpa adanya latar belakang aksi korporasi tertentu.

Menariknya, aksi borong saham oleh jajaran petinggi terjadi menjelang pembukaan kembali perdagangan saham LFLO pada Senin (3/11), setelah sempat disuspensi BEI pada 31 Oktober karena kenaikan harga kumulatif yang signifikan.

Namun, setelah suspensi dicabut, saham LFLO justru terkoreksi 8,55% atau 50 poin ke level Rp535 pada awal perdagangan.

Secara performa, saham LFLO masih menunjukkan reli kuat. Dalam sepekan terakhir naik 17% dari posisi Rp500, sebulan menguat 85,13% dari Rp316 (3 Oktober 2025), dan tiga bulan terakhir melonjak 125% dari Rp260 (3 Agustus 2025). Sepanjang tahun, saham ini telah meroket 580,23% dari harga awal tahun Rp86 per saham.