EmitenNews.com - Industri pulp dan kertas nasional terus menunjukkan kinerja solid sekaligus menyiapkan transformasi menuju industri rendah emisi. Hal ini mengemuka dalam Seminar Pembukaan Rapat Kerja Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) 2025.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, menyampaikan bahwa industri agro masih menjadi penopang utama industri pengolahan nonmigas. Pada Triwulan III 2025, sektor ini berkontribusi 51,74 persen terhadap PDB nonmigas, dengan industri kertas dan barang dari kertas menyumbang 3,68 persen.

Dari sisi sentimen, kinerja industri berada di zona ekspansif, tercermin dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) November 2025 di level 53,45 dan PMI sebesar 53,3. Sepanjang 2024, ekspor industri pulp dan kertas tercatat USD 8,09 miliar, jauh melampaui impor sebesar USD 3,42 miliar.

“Hingga pertengahan 2025 terdapat 113 perusahaan pulp dan kertas dengan kapasitas 11,43 juta ton pulp dan 21,31 juta ton kertas. Industri ini menyerap lebih dari 288 ribu tenaga kerja langsung,” ujar Putu dalam keterangan resmi dikutip Sabtu, 27 Desember 2025.

Meski demikian, pemerintah menegaskan pentingnya percepatan transformasi hijau seiring kontribusi sektor industri terhadap emisi nasional. Kemenperin menargetkan Net Zero Emission sektor industri pada 2050 melalui roadmap dekarbonisasi, termasuk efisiensi energi, pemanfaatan energi terbarukan, serta penerapan ekonomi sirkular.

“Ekonomi sirkular menjadi peluang strategis karena mampu menekan biaya energi, menurunkan emisi, dan memperkuat daya saing industri,” tegas Putu