EmitenNews.com -  PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN) dalam gelaran Public Expose Incidential pada Jumat (17/10), sebagai tindak lanjut permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) pasca penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham perseroan sejak Senin (13/10/2025).

TRIN sebelum disuspensi pada Senin (13/10) dalam sepekan meroket naik 125% ke Rp252. Dalam Sebulan melesat 170,97% dari Rp93 (13/9). Sepanjang tahun YTD naik 125% dari Rp112 pada 2 Januari 2025.

Manajemen TRIN dalam paparannya Jumat (17/10) meyebut kenaikan harga saham tidak berkaitan dengan aksi tertentu dari perseroan, melainkan murni hasil mekanisme pasar.

“Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap prospek bisnis dan strategi jangka panjang perusahaan,” ujarnya.

Dari sisi fundamental, Triniti Land membukukan laba bersih semester I-2025 sebesar Rp5,3 miliar, berbalik positif dibanding rugi Rp49,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu. 

Adapun, Triniti Land sendiri menggarap sejumlah proyek strategis seperti Collins Boulevard di Alam Sutera, Sequoia Hills di Sentul, Marc’s Boulevard di Batam, dan Holdwell Business Park di Lampung, dengan total nilai proyek lebih dari Rp10 triliun.

Ke depan, TRIN tengah menyiapkan aksi korporasi dan kemitraan strategis untuk memperkuat struktur permodalan serta memperluas portofolio proyek di luar Jabodetabek.

“Kami terus berinovasi melalui efisiensi aset, digitalisasi manajemen proyek, dan pengembangan model kerja sama strategis untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan,” ungkap manajemen.

Saham TRIN saat ini tengah dalam suspensi sejak 10 Oktober 2025. TRIN disuspensi di harga Rp252 per lembar.

TRIN dalam sebulan terbang 113 persen dari harga Rp118 pada 17 September 2025. Dalam enam bulan TRIN terbang 207 persen dari harga Rp82 pada 17 April 2025. Secara tahunan (YTD) TRIN naik 115 persen dari harga Rp117 pada 2 Januari 2025