EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Rabu (13/4) dibuka naik meskipun indeks saham utama di wall Street semalam ditutup turun seiring dengan naiknya harga minyak mentah jenis WTI menembus USD100 per barel sehingga memicu kembali kekhawatiran atas inflasi.


Indeks saham S&P 500 mencatatkan penurunan selama 3 hari beruntun. Sementara di pasar obligasi imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun 6 bps menjadi 2.72% setelah sempat menyentuh 2.82%, level tertinggi sejak Desmeber 2018 di awal sesi perdagangan.


"Investor mencerna rilis data inflasi AS dimana Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) naik 8.5% Y/Y di bulan Maret, tertinggi sejak akhir 1981 menyusul kenaikan 7.9% Y/Y di bulan Februari. CPI tumbuh 1.2% di banding bulan sebelumnya. Ini adalah laju kenaikan terbesar sejak 2005," kata analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha.


Inflasi inti naik 0.3% M/M, lebih rendah dari ekspektasi 0.5%, dan tumbuh 6.5% Y/Y, sejalan dengan ekspektasi.


Para pakar ekonomi memprediksi data inflasi bulan Maret ini sebagai puncak dari periode inflasi tinggi karena dinilai telah mencakup dampak dari lonjakan harga bahan makanan dan bahan energi pasca invasi Rusia ke Ukraina.


Menurut Dustin investor juga terus memantau perkembangan terkini dari perang antara Rusia dan Ukraina. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perundingan damai dengan Ukrania mengalami jalan buntu dan berjanji untuk melanjutkan operasi militer di Ukraina.


Presiden Ukrania Volodymyr Zelenskiy kembali meminta Uni Eropa (UE) untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia, kali ini mencakup sektor minyak dan gas (migas) serta semua bank di Rusia.


Dari sisi makroeknomi, investor di Asia hari ini mengantisipasi rilis data Neraca Perdagangan bulan Maret Tiongkok dank keputusan suku bunga acuan oleh bank sentral Selandia Baru (RBNZ).


Untuk perdagangan di BEI hari ini Phillip Sekuritas memprediksi IHSG cenderung bullish di kisaran support 7.146 - resistance 7.254. Berikut saham yang direkomendasikan.


DSNG
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 670
Target Price 1 : 740
Target Price 2 : 805
Stop Loss : 605


BBRI
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 4610
Target Price 1 : 4680
Target Price 2 : 4720
Stop Loss : 4540


SHID
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 2500
Target Price 1 : 2690
Target Price 2 : 2890
Stop Loss : 2310.(fj)