EmitenNews.com - Gelombang pembelian terhadap saham Bank Central Asia (BBCA) berlanjut. Sejumlah pengurus teras memborong saham perseroan Rp6,85 miliar. Transaksi serentak dilakukan pada 23 Maret 2022.


Pembelian 850.725 lembar saham BCA itu terjadi pada harga pelaksanaan Rp8.060,75 per lembar. Harga tersebut lebih tinggi dari harga pasar di kisaran Rp7.850 per saham. Meski begitu, demi dividen dengan bahasa halus investasi jangka panjang, bos-bos emiten bank Djarum Group tersebut rela merogoh kocek lebih dalam.


Setelah sebelumnya Jahja Setiaatmadja dan sejumlah direksi mengeksekusi saham BCA, kini empat personel ikut turun gunung. Terdiri dari dua komisaris, dan dua direksi. Jajaran direksi yaitu Rudy Susanto membungkus 298.359 lembar, dan Vera Ave Lim menyerok 229.817 lembar.


Kemudian dari kalangan komisaris ada Djohan Emir Setijoso yang membeli 177.402 lembar, dan Tonny Kusnadi menjaring 145.147 lembar. Pembelian kuartet pengurus BCA itu, mencapai Rp6,85 miliar. ”Transaksi untuk investasi jangka panjang,” tegas Raymon Yonarto. 


Sekadar informasi, BCA berencana membagikan dividen tahun buku 2021 senilai Rp120 per lembar. Tanggal daftar pemegang saham berhak atas dividen (recording date) pada 29 Maret 2022 pukul 16.00 WIB. Tanggal pembayaran dividen tunai tahun buku 2021 pada 19 April 2022. (*)