EmitenNews.com - Astra International (ASII) semester pertama 2024 mencatat laba bersih Rp15,85 triliun. Mengalami reduksi 9,11 persen dari episode sama tahun lalu senilai Rp17,44 triliun. Dengan hasil itu, laba per saham dasar dan dilusian menyusut ke level Rp392 dari sebelumnya Rp431. 

Pendapatan bersih Rp159,96 triliun, turun 1,49 persen dari edisi sama tahun lalu Rp162,39 triliun. Beban pokok pendapatan Rp124,36 triliun, susut dari fase sama tahun lalu Rp125,76 triliun. Laba kotor tercatat Rp35,60 triliun, mengalami penciutan dari edisi sama tahun lalu Rp36,63 triliun. 

Beban penjualan Rp5,59 triliun, naik dari Rp5,57 triliun. Beban umum dan administrasi Rp9,15 triliun, bengkak dari Rp8,33 triliun. Penghasilan bunga Rp1,6 triliun, naik dari Rp1,51 triliun. Biaya keuangan Rp1,98 triliun, bengkak dari Rp1,17 triliun. Rugi selisih kurs Rp653 miliar, bengkak dari Rp325 miliar. 

Penyesuaian nilai wajar investasi Goto Group dan Medikaloka Hermina Rp817 miliar, bengkak 728 persen dari edisi sama tahun lalu surplus Rp130 miliar. Lain-lain minus Rp34 miliar, anjlok dari surplus Rp102 miliar. Penghasilan lain-lain Rp999 miliar, turun dari Rp1,16 triliun. Bagian atas hasil bersih ventura bersama Rp4,04 triliun, naik dari Rp3,85 triliun.

Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi Rp965 miliar, naik dari Rp759 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp24,97 triliun, turun dari Rp28,74 triliun. Beban pajak penghasilan Rp4,54 triliun, mengalami penyusutan dari edisi sama tahun lalu Rp5,31 triliun. Laba periode berjalan Rp20,42 triliun, mengalami penyusutan dari periode sama tahun sebelumnya Rp23,43 triliun. 

Jumlah ekuitas terakumulasi Rp254,18 triliun, melejit dari periode akhir tahun sebelumnya sebesar Rp250,41 triliun. Total liabilitas Rp211,83 triliun, bengkak dari posisi akhir 2023 senilai Rp195,26 triliun. Jumlah aset tercatat Rp466,01 triliun, melonjak dari periode akhir tahun lalu Rp445,67 triliun. (*)