“Kami memiliki visi merevolusi industri transportasi dengan menyediakan kendaraan roda dua baik berbasis listrik maupun pedal yang ramah lingkungan, efisien, dan terjangkau di pasar dalam dan luar negeri,” jelasnya kepada media.

 

Stephen memperkirakan pangsa pasar sepeda listrik dan motor listrik di Indonesia terus bertumbuh dari tahun ke tahun dengan permintaan berdatangan dari individu, pemerintah, serta bisnis khususnya sektor transportasi dan logistik.

 

Dalam laporan bertajuk Indonesia Motorcycles Market Summary, Competitive Analysis, and Forecast, 2017-2026 yang dilansir dari laman resmi researchandmarket.com, pangsa pasar penjualan kendaraan motor listrik diperkirakan naik dari 0,03 juta unit atau setara dengan 0,5% pada 2022 menjadi 1,87 juta unit atau mencapai 28% pada 2027. 

 

Pertumbuhan ini sejalan dengan perkiraan tren nilai pasar motor listrik yang ditaksir mencapai US$8,78 miliar atau memiliki CAGR 7% pada rentang 2023 - 2027.

 

Stephen meyakini permintaan besar terhadap kendaraan listrik ditopang oleh dukungan pemerintah. Sejak adanya Peraturan Presiden pada 2019, telah lahir berbagai kebijakan dan regulasi pendukung yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

 

“Sejalan dengan upaya Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan, pemerintah telah mengambil langkah signifikan untuk mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik. Dukungan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga perekonomian Indonesia secara keseluruhan,” kata Stephen.



Produk Unggulan TDI

Direktur TDI Henry Mulyadi mengungkapkan TDI tengah memperluas portofolio bisnis motor listrik yang disebut dengan United E-motor. Salah satu strateginya, membangun tambahan fasilitas produksi.

 

TDI memiliki dua fasilitas produksi yang berlokasi di Citeureup dan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Dari situ, perseroan mampu menghasilkan 1 juta sepeda per tahun, 250.000 E-Moped per tahun, dan 150.000 E-Motor per tahun.