EmitenNews.com - Partai Gerindra terbuka mengusung calon presiden dalam Pilpres 2024, selain sang ketua umum Prabowo Subianto. Usai bertemu Ketua Umum Partai NasDem, Rabu (1/6/2022) siang, Menteri Pertahanan mengemukakan hal tersebut kepada pers. Dia menyatakan Gerindra bisa mengusung tokoh mana pun yang sesuai dengan kriteria partai politik tersebut. Kalau benar begitu, ini jelas kabar baru. Karena Gerindra selalu mencapreskan Prabowo.


“Ya enggak harus Prabowo, siapa saja,” kata Prabowo Subianto, di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Juni 2022.


Prabowo ke markas Partai NasDem untuk bertemu Surya Paloh, koleganya di Partai Golkar. Menurut Prabowo, semua warga negara yang mampu secara fisik, intelektual dan ekonomi memiliki kewajiban menawarkan diri maju sebagai pemimpin. Mantan Danjen Kopassus itu, ingin membudayakan agar anak-anak muda berani menawarkan dirinya untuk mengabdi kepada negara, dan bangsa.


“Kami ingin anak muda harus berani menawarkan diri untuk mengabdi kepada negara dan bangsa,” kata dia.


Kriteria calon presiden yang akan diusung Partai Gerindra. Menurut Prabowo, calon yang akan diusung oleh Gerindra harus memiliki komitmen dan setia pada Pancasila dan UUD 1945. Komitmen dan kesetiaan itu, kata pensiunan jenderal TNI AD bintang tiga itu, harus bisa dibuktikan sehingga tak hanya menjadi kata-kata belaka.


“Saya kira itu kriteria yang paling penting dan kalau bisa yang berpengalaman,” katanya.


Prabowo juga mengatakan bahwa Gerindra telah memiliki komitmen menjaga keutuhan bangsa dan negara untuk menghadapi Pilpres 2024. Dia menilai itu sebagai hal terpenting. “Jadi tidak hanya pemilu, kita lebih dari itu.”


Kita tahu nama Prabowo Subianto yang akan diusung Gerindra pada Pilpres 2024. Apalagi, karena dalam berbagai jajak pendapat oleh lembaga survei, nama mantan Panglima Kostrad ini, selalu muncul dalam tiga besar. Artinya, saat ini, Prabowo Subianto memiliki elektabilitas yang cukup tinggi, apalagi setelah Jokowi dipastikan tidak lagi bisa lagi berlaga dalam Pilpres 2024.


Sejauh ini, Prabowo Subianto sudah mengikuti, setidaknya, tiga kali pilpres, dan hasilnya kalah. Pada Pilpres 2009, saat menjadi Cawapres mendampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang menjadi Capres.


Lalu, lima tahun berselang, Capres Prabowo kembali kalah saat berpasangan dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, yang menjadi Cawapres. Terakhir, pada Pilpres 2019 dia mengalami kekalahan ketika berpasangan dengan Cawapres Sandiaga Uno. Dua pilpres terakhir, kalah dari Presiden Joko Widodo. ***