EmitenNews.com - PT Bank Central (BBCA) telah resmi diperdagangkan dengan harga terbaru setelah melakukan aksi stock split atau pemecahan harga saham. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menilai setelah stock split saham BBCA memiliki prospek cerah sehingga dia meminta investor ritel jangan emosional dan berhati-hati.
Ini merupakan aksi stock split keempat yang dilakukan BBCA sejak listing. Adapun nilai nominal per saham BBCA sebelumnya adalah sebesar Rp62,5 dan akan berubah menjadi sebesar Rp12,5 setelah stock split.
Jahja mengimbau investor ritel yang tidak terbiasa memegang fundamental bagus perlu berhati-hati karena investor asing akan dengan mudah melakukan aksi jual atau beli. "Hati-hati karena ketika harga lagi tinggi investor asing siap take profit juga, jangan pikir bahwa ini unlimited, ini warning ya," jelasnya dalam sesi live Instagram, seperti dikutip Kamis (14/10/2021).
Dia menjelaskan ketika harga BBCA berada di level tertinggi asing akan melakukan taking profit. Namun sebaliknya, ketika ritel terlalu cepat menjual dan menyebabkan harga turun maka asing akan siap untuk membeli.
Oleh karenanya, Jahja menilai BBCA memiliki prospek yang baik sehingga dia menegaskan investor ritel jangan terlalu emosional dan perlu berhati-hati dalam berinvestasi.
"Jangan too emotional, bahwa prospek ke depan pasti bagus tetapi tidak sedemikian cepat, day by day akan naik terus jadi ini juga suatu strategi," paparnya.
Seperti yang telah diketahui, emiten perbankan berkode saham BBCA ini melakukan aksi stock split dengan rasio 1:5. Artinya satu saham yang ada saat ini akan dipecah menjadi lima saham baru.
Related News
Jual Murah Saham IMPC, Harimas Raup Rp849,8 Miliar
Melorot 97 Persen, KKGI Kuartal III 2025 Catat Laba USD1,03 Juta
DMAS Raih Marketing Sales Rp626 M, Data Center DominanĀ
Rugi Bengkak, PSKT Defisit Rp335 Miliar
Drop 97,92 Persen, Laba PTPP Kuartal III 2025 Sisa Rp5,55 Miliar
Laba dan Pendapatan Emiten Kebanggaan Lo Kheng Hong (GJTL) Anjlok





