Utang WSKT Rp180M, Bukaka (BUKK) Incar Pendapatan Rp4,83 T di 2024
Kiri-Kanan: Direktur PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) Teguh Wicaksana dan Afifuddin Suhaeli Kalla. Dok. Istimewa.
EmitenNews.com - PT Bukaka Teknik Utama Tbk.(BUKK) optimistis menatap kinerja tahun 2024, seiring dengan pendapatan perusahaan yang terus mengalami pertumbuhan secara tahunan. Untuk tahun 2024, BUKK mematok target pendapatan Rp4,83 triliun. Itu berarti ada kenaikan 4,74 persen dari tahun 2023.
Namun, dalam keterangannya Rabu (12/6/2924), Direktur BUKK Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan, bahwa perseroan mencatat banyak proyek besar yang baru selesai tahun lalu, termasuk jembatan KPBU dan dan beberapa proyek lain, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.
Salah satu proyek besar yang sedang berjalan adalah EPC dan PLTA, yang ditargetkan selesai pada tahun 2025.
Untuk 2024, BUKK mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp480 miliar, dengan realisasi hingga Maret mencapai Rp180 miliar. Dana ini sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan smelter dan PLTA.
Bukaka juga berpartisipasi dalam beberapa proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, termasuk penyediaan material untuk bandara dan jembatan kongenital yang dikerjakan oleh BUMN Karya.
Sepanjang 2023, Bukaka (BUKK) berhasil memproduksi sebanyak 12 unit garbarata untuk memenuhi kebutuhan di bandara nasional. Antara lain Samarinda, IKN, Kediri, India, dan kebutuhan ekspor ke negara Jepang (Tottori, Saga, Haneda, dan Sendai). Secara rinci, sebanyak 36 unit dikirim ke berbagai airport di India melalui Bukaka Three D Private Limited.
Pada tahun 2024, Bukaka memiliki beberapa proyek Passenger Boarding Bridge di Jepang dan India. Seperti di Bandara Haneda, Saga Airport, Sendai Airport, Hakodate Airport di Jepang, serta beberapa bandara di India.
"Kami sudah buka fasilitas di India dan tahun ini akan dibuat garbarata made in India by Bukaka. Pasar india tumbuh sangat besar," jelas Afifuddin Suhaeli Kalla.
Lini bisnis lain yang juga tengah dikembangkan yakni peralatan minyak dan gas bumi dengan pelaksanaan ekspor perdana Pumping Unit ke Middle East (Oman).
Tahun 2023, lini bisnis Oil & Gas Equipment memiliki satu unit trial. Dan pada tahun 2024 ini, Bukaka mendapatkan kontrak Supply Pumping Unit di Medco Oman sebanyak 16 unit, serta sebanyak 215 Pumping Unit di ONGC India.
Bukaka akan memulai proyek oversize di Oman
Afifuddin juga mengumumkan bahwa BUKK akan memulai proyek oversize di Oman untuk pertama kalinya, dengan suplai 17 unit PIM pump. Perusahaan akan meningkatkan investasi di Oman pada 2026, di mana entitas Bukaka sudah berdiri. Oman dipilih karena terbuka untuk investasi dari Indonesia dan tidak memerlukan visa kerja selama 14 hari untuk SDM yang bekerja di sana.
Selain itu, Bukaka akan membuka proyek garbarata yang diproduksi di India dengan mitra lokal, Three D, beroperasi di bawah nama Bukaka Three D Private Limited.
Untuk dalam negeri, khususnya di Sulawesi, smelter akan ditambah dengan beberapa jalur baru. Jalur kedua diharapkan selesai akhir tahun ini, dan dua jalur lagi akan dibangun melalui entitas usaha yang ada.
"EBT dalam PLTA masih memiliki peluang untuk tumbuh, tetapi belum ada PPA dari PLN," kata Afifudin.
Teguh Wicaksana, Direktur Bukaka, menambahkan bahwa hanya 60-70 persen proyek dari BUMN Karya dari tahun lalu yang masih berlanjut. Strategi perusahaan kini lebih berorientasi pada ekspor, dengan garbarata lebih diminati oleh pasar internasional.
Prospek di Timur Tengah, seperti Saudi, Kuwait, dan Oman, dinilai sangat bagus untuk masa depan. Tahun lalu, BUKK memasok 200 unit ke India dan akan mengikuti tender lagi untuk 280 unit.
Related News
Turun Rp40.000, Harga Emas Antam Kembali di Bawah Rp1,5 Juta per Gram
Tambah Kepemilikan, Sang Komisaris Kini Miliki 10,3 Persen Saham PEHA
Kolaborasi Finnet-Alfamart, Luncurkan Layanan Pembayaran MPN
Uang Beredar Oktober 2024 Tercatat Rp9.078 Triliun, Tumbuh 6,7 Persen
Harga Emas Antam Turun Tipis Rp2.000 per Gram
GJAW 2024, Tiga Merek Baru Mobil Listrik Asal China Diluncurkan