Vakum 10 Tahun, Teh Wonosobo Kembali Diekspor ke Jepang Senilai Rp16,25 Miliar

EmitenNews.com - Teh Wonosobo, Jawa Tengah kembali memenuhi pasar ekspor Jepang. Perusahaan teh PT Tambi, yang 51 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Wonosobo, mengekspor teh senilai Rp16,25 miliar. Ini ekspor baru, setelah pengiriman terhenti selama 10 tahun, karena imbas kebijakan ekspor di sejumlah negara.
"Setelah upaya adaptasi terhadap kebijakan ekspor sejumlah negara, akhirnya kami mampu mengirimkan kembali produk teh ke luar negeri, yaitu ke Jepang," kata Direktur Utama PT Tambi, Suwito, Kamis (14/10/2021).
Ada berbagai tantangan, khususnya terkait dengan kebijakan masing-masing negara tujuan ekspor, yang menentukan standar dan persyaratan berbeda. Di antaranya, urai Suwito, harus bersertifikat Rainforest Alliance dan HACCP sebagai tanda telah menerapkan manajemen pertanian berstandar Sustainable Agriculture Network’s (SAN). Lalu, telah lulus uji coba dari Eurofins-Jerman.
Ekspor perdana setelah vakum lama akan menjadi kran bagi terbukanya peluang ke sejumlah negara. Ekspor jenis teh Broken Orange Pecco Fanning (BOPF) dengan volume mencapai 10 ton itu, hasil kerja sama dengan buyer dari MC Food. “Ekspor teh perdana ke Jepang merupakan hasil kerja sama dengan buyer dari MC Food senilai Rp16,2 miliar."
Kesepakatan ekspor yang dicapai tersebut, bakal berlanjut hingga Mei 2022. Setelah Jepang, ekspor teh Wonosobo ini juga akan menyasar Uni Emirat Arab, Mesir, Polandia, Rusia, Inggris, dan Jerman. ***
Related News

Dukung Diversifikasi Ekspor, LPEI Luncurkan Buku 'Road to Rotterdam'

Kontribusi Ekonomi Syariah Indonesia Masih di Bawah 10 Persen

Emas Terbukti Jadi Aset Stabil Saat Krisis dan untuk Simpan Nilai

Sejumlah Kebijakan Disiapkan untuk Jaga Pertumbuhan Tetap 5 Persen

Kurangi Porsi, INV Management Kini Kuasai 42,809 Persen Saham CYBR

Tak Hanya Minyak, Forel dan Terubuk di Natuna Berpotensi Gas 60 MMSCFD