EmitenNews.com - Mayoritas indeks Wall Street anjlok. Dow Jones paling parah. Turun selama sembilan sesi secara beruntun. Kondisi itu, terjadi menyusul sikap hati-hati investor menjelang pengumuman kebijakan terakhir Federal Reserve (The Fed) tahun ini, setelah data ekonomi menunjukkan belanja konsumen tetap solid. 

Penjualan ritel Amerika Serikat (AS) meningkat lebih dari perkiraan pada November 2024. Sebagian didukung percepatan pembelian kendaraan bermotor, konsisten dengan momentum kuat dalam ketahanan perekonomian. Investor sebagian besar fokus pada pengumuman kebijakan The Fed hampir sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga 25 bps. 

Yang menjadi perhatian khusus yaitu ringkasan proyeksi ekonomi Fed, dan komentar Ketua Jerome Powell. Pernyataan itu, dapat menunjukkan seberapa agresif bank sentral AS dalam memangkas suku bunga pada tahun mendatang.

Perosotan mayoritas indeks bursa Wall Street, aksi net sell asing berlanjut, dan perkembangan harga komoditas cenderung terkoreksi diprediksi menjadi sentimen negatif untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Apalagi hari ini, ada rilis suku bunga acuan dengan proyeksi tetap berada di level 6 persen. 

Oleh Karena itu, sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 18 Desember 2024, IHSG diprediksi bergerak bervariatif cenderung melemah. Pendeknya, IHSG akan mengorbir area support dengan kisaran 7.107-7.047, dan resistance level 7.209-7.287. 

Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Bukalapak (BUKA), Barito Energy (BREN), Petrindo (CUAN), Surya Semesta (SSIA), XL Axiata (EXCL), dan Indosat (ISAT). (*)