EmitenNews.com - Indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali ditutup menguat. Itu menyusul kesepakatan menaikkan batas utang AS dalam jangka pendek. Tujuannya, menghindari gagal bayar berpotensi membuat ekonomi AS mengalami tekanan setelah pulih dari pandemi covid19. 


Di sisi lain, data klaim pengangguran lebih rendah dari ekspektasi juga turut menjadi tambahan sentimen positif pasar. Chuck Schumer, pemimpin mayoritas Senat menyatakan kesepakatan tersebut berlaku hingga awal Desember 2021. Persetujuan itu, menjadi angin segar pasar mengingat beberapa waktu terakhir investor dihantui potensi gagal bayar untuk kali pertama AS.


Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim pengangguran mingguan periode minggu lalu tercatat 326 ribu turun dari minggu sebelumnya 364 ribu, dan lebih baik dari konsensus Dow Jones 345 ribu. Data itu, sukses mendongkrak optimisme investor di tengah masa berakhirnya perpanjangan manfaat klaim pengangguran.


Selanjutnya, kasus Covid-19 terus membaik. Kondisi itu, diharap akan makin banyak tenaga kerja direkrut. Efeknya, Dow Jones surplus 338 poin (0,98 persen) menjadi 34.755, S&P 500 menguat 36 poin (0,83 persen) pada level 4.400, Nasdaq menanjak 152 poin (1,05 persen) ke posisi 14.654, dan EIDO melesat 0,18 poin (0,78 persen) pada level 23.19. 


Lompatan indeks bursa saham AS Wall Street itu, akan menjadi sentimen positif pasar. Sementara itu, koreksi sejumlah harga komoditas berpeluang menjadi sentimen negatif pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak bervariasi cenderung melemah. ”Indeks menyusuri level support 6.375, dan resistance level 6.455,” tutur Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas.


Sejumlah saham lain beli antara lain ANTM support Rp2.310, resisten Rp2.350, GGRM support Rp34.025, resisten Rp35.475, ASRI support Rp184, resisten Rp190, dan CTRA support Rp1.015, resisten Rp1.055. (*)