Wall Street Perkasa, IHSG Cenderung Menguat
Suasana main hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kembali ditutup menguat. Itu terjadi paska rilis data personal consumption expenditure (PCE) makin memperbesar peluang pemangkasan suku bunga acuan the Fed pada pertemuan pekan depan. Setelah sempat tertunda karena adanya government shutdown, Departemen Perdagangan akhirnya merilis data PCE sebagai indikator inflasi untuk September 2025.
Pada bulan tersebut, PCE tercatat naik 2,9 persen yoy lebih rendah dari ekspektasi 2,8 persen yoy. Sementara itu, PCE inti tercatat mengalami lonjakan 0,2 persen mom, sejalan dengan perkiraan pasar. Berdasar CME FedWatch Tool, saat ini probabilitas pemangkasan suku bunga acuan untuk pertemuan The Fed pada 9-10 Desember 2025 tercatat 87 persen, jauh lebih tinggi dari beberapa minggu sebelumnya.
Lonjakan indeks bursa Wall Street seiring optimisme investor terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed diprediksi menjadi sentimen positif pasar. Sementara itu, lompatan harga beberapa komoditas, dan aksi beli investor asing berpeluang menjadi tambahan sentimen positif di pasar (IHSG). So, indeks diprediksi bergerak bervariasi cenderung menguat.
Sepanjang perdagangan hari ini, Senin, 8 Desember 2025, indeks akan menjelajahi area support 8.600-8.565, dan resistance 8.665-8.700. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menjagokan saham SMGR, ERAA, ISAT, HRTA, BMRS, dan ARCI sebagai bahan koleksi. (*)
Related News
Dampaknya Besar, Pertamina Harus Jeli Hitung Kompensasi Subsidi BBM
Produk Halal Indonesia Raup USD10 Juta di JFEX Winter 2025
Penyaluran BBM dan LPG Pascabencana Sumatera Berangsur Pulih
Cenderung Koreksi, IHSG Orbit Level 8.550
IHSG Tertekan, Bungkus Saham ERAA, PGEO, dan INDY
BEI Kasih Bocoran Satu Perusahaan Properti Bersiap Rights Issue!





