Ia memandang perlu perbaikan secara ekosistem agar ekosistem proyeknya  sehat, guna memastikan BUM karya dapat untung.

 

“percuma punya BUMN karya tidak akan pernah untung,” kata dia.

 

Sedangkan dari sisi internal, jelas dia, perlu tata kelola manejerial karena selama ini banyak terjadi praktik selembar kertas dari subkontraktor untuk menarik dana bank padahal proyeknya tidak ada.

 

“Sekarang kita rapihkan semua BUMN Karya menggunakan ERP end to end tidak boleh lagi vaktur atau penagihan hanya selembar kertas. Kita pastikan system ERP berjalan tahun ini,” terang dia.

 

Langkah berikutnya, jelas dia, akan dilakukan integrasi jadi 3 jadi holding atau sub holdings sesuai dengan spesialisasi agar tidak benturan.

 

“Kalau sekarang, PUPR ada tender maka 7 BUMN karya ikut semua dan banting bantingan harga bahkan bisa 80 persen dibawah HPS, ini yang kita akan tata lagi. Sehingga setelah di mergekan dan tata kelola keuangan dibenahi dapat bersaing tapi marketnya diperbaiki dengan PUPR,” pungkas dia.