EmitenNews.com - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengakui peran nyata pelaku usaha dalam menggerakkan roda ekonomi dan mempercepat pemulihan ekonomi. Namun ia menilai kolaborasi dunia usaha dengan pemangku kepentingan perlu diperkuat agar tren pemulihan terus berlanjut.


Dalam sambutannya saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) I Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS), di Istana Wakil Presiden, Rabu, Wapres secara khusus memberikan tiga arahan kepada pengusaha di Indonesia.


Pertama, Wapres meminta agar para pengusaha mengembangkan potensi ekonomi digital di seluruh sektor.


“Digitalisasi mendorong kita untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam berbagai sektor usaha. Selain sektor e-commerce, potensi ekonomi digital di bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, pariwisata, industri kreatif dan lainnya harus terus dikembangkan,” urainya.


Kedua, Wapres mengimbau agar para pengusaha dapat menumbuhkan inovasi-inovasi guna menciptakan bisnis yang berdaya saing di tingkat regional dan global.


“Akselerasi inovasi dan digitalisasi perlu diikuti dengan literasi data yang baik. Keputusan bisnis berbasis data akan meningkatkan kualitas proses bisnis dari hulu hingga hilir ke konsumen, dengan tetap memperhatikan koridor perlindungan data privatnya,” imbuh Wapres.


Berikutnya, Wapres meminta penguatan kolaborasi dunia usaha, perguruan tinggi, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat terbangunnya ekosistem digital yang kokoh sekaligus adaptif dengan perubahan zaman.


“Saya mengajak para pengusaha dapat merangkul dan melibatkan usaha mikro dan kecil (UMK) dalam aktivitas usahanya, agar UMK meningkat daya saingnya,” imbau Wapres.


“Pengusaha kecil kita jangan sampai terkena stunting, kemudian dia kerdil terus,” imbuhnya.


Selain tiga arahan tersebut, Wapres juga meminta Japnas sebagai salah satu organisasi pengusaha di Indonesia, agar dapat turut mengembangkan ekonomi bangsa melalui perdagangan berbagai sumber daya alam (SDA) di Indonesia.


“Yang penting bagaimana SDA yang kita miliki bisa kita olah dengan baik, untuk kita hilirisasi dan jual ke negara lain. Pengusaha-pengusaha yang [diharapkan] menghubungkan antara produk-produk pertanian, perkebunan, dan pertambangan, untuk diolah, dihilirisasi baru kemudian dijual dalam bentuk jadi dan setengah jadi,” tegas Wapres.


Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Pusat JAPNAS Bayu Priawan Djokosoetono melaporkan, setelah didirikan pada 7 tahun lalu, kini JAPNAS telah tersebar di 20 provinsi di Indonesia. Seluruh stakeholder JAPNAS terus berupaya mendesain dan membangun organisasi ini sebagai sebuah action group untuk fokus meningkatkan daya saing melalui kekuatan kolektif.


“Melalui program business matching, kami fokus pada penggabungan ekonomi. Dan meningkatkan daya saing melalui kekuatan kolektif,” tegas Bayu.


Munas yang bertema “Bersama bangkit, bergerak dan bersinergi mewujudkan raksasa ekonomi baru menuju Indonesia Emas” ini dihadiri juga oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia M. Arsjad Rasjid.


Sementara itu, hadir mendampingi Wakil Presiden dalam acara ini, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, dan Tim Ahli Wapres Johan Tedja Surya.(fj)