EmitenNews.com - Perputaran uang selama libur Lebaran 2022/Idulfitri 1443 Hijriah diperkirakan mencapai Rp28 triliun hingga Rp42 triliun. Perputaran uang tersebut diharapkan menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha.


Dalam keterangan yang dikutip Senin (2/5/2022), Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang mengatakan, angka tersebut dihitung berdasarkan asumsi jumlah pemudik mencapai 85 juta orang dengan rata-rata tiga anggota keluarga.


"Dengan asumsi jika jumlah yang mudik sekitar 85 juta orang dan rata rata per keluarga tiga orang, maka jumlah yang mudik lebih kurang 28 juta keluarga. Jika rata-rata per keluarga membawa minimal Rp1 juta, maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit Rp28 triliun, jika membawa rata-rata Rp1,5 juta/keluarga maka potensi perputaran di kisaran Rp42 triliun," katanya di Jakarta, Minggu (1/5/2022).


Menurut Sarman Simanjorang, itu angka minimal mengingat sebagian besar keuangan masyarakat masih belum pulih. Uang yang mengalir ke daerah mudik tersebut sekitar 25 persen dari uang tunai yang disiapkan Bank Indonesia untuk kebutuhan selama Idulfitri 2022 sebesar Rp175,2 triliun, atau meningkat 13,42 persen dari periode yang sama 2021.


Sekitar 58 persen mengalir paling banyak di Pulau Jawa. Antara lain ke Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Yogyakarta, Jabodetabek dan Banten. Kemudian ke wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Bali, NTB, Maluku/Papua.


Perputaran uang yang sangat besar ini, menurut Sarman, akan menggenjot tumbuhnya konsumsi rumah tangga yang sangat tajam dan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2022 yang ditargetkan sebesar 7 persen.


"Jika hal ini tercapai tentu akan dapat memberikan kontribusi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2022 sebesar 5 persen hingga 5,5 persen. Artinya momentum Idul Fitri tahun ini akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," katanya. ***