EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan kemarin menguat 0,76 persen menjadi 7.321. Penguatan itu, dipimpin saham-saham sektor energi 2,83 persen, dan teknologi 2,60 persen. Sementara itu, asing membukukan net sell Rp836,79 miliar di pasar reguler.

Saham paling banyak dijual antara lain BBRI, TLKM, BRMS, BBNI, dan BMRI. Katalis positif IHSG datang dari lonjakan harga minyak dunia di tengah pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk bullish harami, dan indikator stochastic golden cross pada area oversold. 

Itu mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan kenaikan. Reliance Sekuritas memproyeksi pergerakan IHSG akan bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat dengan support level 7.182, dan resistance level 7.386. Saham laik beli yaitu DEWA, ITMG, PANI, dan ASII. 

Pagi ini, bursa Asia mayoritas diperdagangkan melemah. Indeks Nikkei 225 susut 1,91 persen, dan indeks Kospi menciut 0,37 persen. Hari ini pergerakan bursa Asia dipengaruhi rilis data inflasi AS edisi Oktober 2024. Bursa AS, mayoritas indeks utama mengalami koreksi.

Sentimen negatif dari lonjakan yield obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun menjelang data inflasi periode Oktober 2024. Sementara itu, pidato pejabat The Fed (Barkin) menyebut pasar tenaga kerja tangguh, tetapi Fed berada dalam posisi untuk menanggapi risiko sesuai kebutuhan. (*)