EmitenNews.com - IHSG diperkirakan kembali bergerak sideway dalam rentang 6630-6700 pada perdagangan Kamis (11/11). Menurut analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, proyeksi ini didasari oleh potensi sentimen negatif eksternal. "Terutama dari kekhawatiran dampak global supply disruption terhadap outlook ekonomi global," katanya.


Data terbaru menunjukan kenaikan inflasi di Tiongkok ke 1.5% yoy di Oktober 2021 dari 0.7% yoy di September 2021, sejakan dengan kenaikan PPI sebesar 13.5% yoy di Oktober 2021 dari 10.7% yoy di September 2021. Kenaikan inflasi juga dicatatkan oleh Jerman ke level 4.5% yoy di Oktober 2021 dari 4.1% yoy di September 2021.


Masih dari eksternal, pelaku pasar juga merespon data U.S. Inflation dan U.S. Initial Jobless Claims yang dirilis pada Rabu malam WIB (10/11).


Di sisi lain, sejumlah data domestik mengindikasikan berlanjutnya pemulihan ekonomi di Q4-2021. Indonesia Consumer Confidence Index kembali ke atas batas confidence (100), tepatnya ke 113.4 di Oktober 2021, dan proyeksi kenaikan Indeks Penjualan Riil (IPR) sebesar 5.2% yoy di Oktober 2021.


Oleh sebab itu, menurut Valdy, saham-saham yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi tetap menjadi fokus utama saat ini. Antara lain, ASII, BMRI, KLBF, TBIG, PWON, IMJS dan ERAA.(fj)