Airlangga Hartarto: Peran Penting Sertifikasi Halal Gratis Dorong Daya Saing UMKM
EmitenNews.com - Sertifikasi halal gratis berperan penting dalam mendorong daya saing UMKM, termasuk kemajuan kaum perempuan di Indonesia. Hal itu sejalan dengan peran besar perempuan dalam kegiatan wirausaha dan gaya hidup halal yang terus berkembang pesat, termasuk di era digital. Data menunjukkan 37 juta UMKM atau lebih dari 60 persen dikelola oleh perempuan dan 35 persen dari penjualan online dihasilkan oleh perempuan.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengemukakan hal tersebut dalam acara Forum Khadijah bertema Menuju Sejuta Sertifikasi Halal yang menjadi bagian Puncak Acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 hari ke-empat, Kamis (28/10/2021).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyampaikan pentingnya perempuan pelaku UMKM meneladani Khadijah, istri Nabi Muhammad SAW, perempuan pengusaha yang berhasil. Pertama, berbisnis yang langgeng dan bukan mengejar keuntungan sesaat. Kedua, bisnis adalah memberi manfaat bersama.
Ketiga, berbisnis sebagai bagian dari membangun keluarga Sakinah, Mawaddah dan Warahmah. Dalam mendukung perkembangan UMKM tersebut, Bank Indonesia akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak melalui pembentukan klasterisasi ataupun korporatisasi, pendampingan, dan penguatan akses, termasuk dengan memanfaatkan digitalisasi.
Masih dalam rangkaian puncak acara ISEF VIII 2021, Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, dalam acara The 1st Islamic Economics Education Summit in Collaboration with the 7th International Symposium on Islamic Economics and Finance Education, menyampaikan bahwa edukasi untuk meningkatkan literasi masyarakat secara luas, merupakan upaya penguatan sektor ekonomi dan keuangan syariah dari sisi permintaan.
Sementara itu pada sisi penawaran, sektor ekonomi dan keuangan syariah membutuhkan sistem pendidikan yang mampu menghasilkan SDM berkualitas dalam jumlah memadai. SDM yang berkualitas akan meningkatkan kinerja pelaku industri dengan inovasi produk dan pelayanan serta strategi bisnis yang tepat.
Di sisi lain SDM berkualitas mampu menciptakan lingkungan industri ekonomi dan keuangan syariah yang berkembang lebih besar dan memberi kemanfaatan kepada masyarakat lebih luas. Faktanya saat ini tenaga kerja di industri keuangan syariah hampir 90 persen bukan berasal dari program studi ekonomi dan keuangan syariah, ini menunjukkan adanya urgensi penyempurnaan sektor pendidikan ekonomi dan keuangan syariah.
Puncak acara ISEF 2021 masih akan berlangsung sampai Sabtu (30/10/2021). Rangkaian acara diselenggarakan secara hybrid, kerja sama antara Bank Indonesia dan Komite Nasional Ekonomi Keuangan Syariah (KNEKS) dan sejumlah mitra strategis di bidang ekonomi keuangan syariah. ***
Related News
Pemerintah Serap Pajak Rp1.688,93T, Setara 84,92 Persen Target APBN
OJK: Investor Muda Wajib Pahami Produk Saham Sebelum Berinvestasi
BEI Ungkap, 24 Perusahaan Antre IPO, 17 di Antaranya Beraset Besar
BEI Sosialisasikan Single Stock Futures, Ini Tujuannya
IHSG Naik 1,45 Persen di Sesi I, Sektor Teknologi Pendorongnya
Dorong Pertumbuhan Kredit, BI Tempuh Kebijakan Makroprudensial Longgar