Anggarkan Capex Rp1 Triliun di 2022, Mari Intip Prospek Bisnis Adhi Commuter

EmitenNews.com - Calon emiten anyar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang saat ini telah memasuki fase bookbuilding, PT Adhi Commuter Properti berencana untuk terus melakukan ekspansi bisnis. Perseroan menyatakan sekitar 35 persen dari dana perolehan IPO akan dialokasikan untuk akuisisi lahan juga pengembangan lahan baru. Dalam prospektus perseroan disampaikan, lahan yang akan diakuisisi tersebut meliputi Akuisisi lahan seluas 12 hektar (ha) milik individu-individu dan/atau badan hukum yang berlokasi di Pakansari, Bogor senilai Rp 53 miliar. Rencananya lahan tersebut digunakan untuk pengembangan proyek perumahan tapak dan komersial area.
“Akuisisi lahan baru yang berupa tanah seluas 3,6 Ha milik PT Prakarsa Triotama Jaya (PT PTJ) yang berlokasi di Cikunir, Bekasi, senilai Rp 271 miliar. Rencananya tanah tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek Mixed Use Development (Apartemen dan Komersial),” kata Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Rizkan Firman dalam konferensi pers, Jumat (12/11/2021) di Jakarta.
Akuisisi lahan baru yang berupa tanah seluas 4.500 m2 milik APP yang berlokasi di Cikunir, Bekasi senilai Rp 34,78 miliar. Rencananya tanah tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek Mixed Use Development (Apartemen dan Komersial). Dana untuk akuisisi lahan tersebut di atas belum termasuk pengembangan lahan baru di tanah seluas 5 Ha milik PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (PT RNI) yang berlokasi di Pancoran, Jakarta Selatan.
Rencananya tanah tersebut akan digunakan untuk pengembangan proyek Mixed Use Development (Apartement, Komersial dan Perkantoran). Perkiraan biaya yang dibutuhkan tersebut untuk mengembangkan proyek Mixed Use Development tersebut adalah sekitar Rp 250 miliar. Untuk pelaksanaan transaksi dengan RNI tersebut akan mengacu kepada dokumen kesepakatan yang telah ditandatangani.
Metode penentuan transaksi berdasarkan tender yang dilakukan PT RNI terkait pendayagunaan (bukan jual beli) aset PT RNI dengan skema kerja sama di mana Perseroan ditunjuk sebagai pemenang berdasarkan berita acara kesepakatan No 05/BA/Tim-PMKS/VII/2021, 30 Juli 2021.
Perseroan dan PT RNI mengadakan suatu perjanjian kerjasama dengan konsep Build Operate Transfer (BOT), dan dalam pelaksanaan kerjasama tersebut Perseroan akan mendapatkan hak pemanfaatan Tanah selama 50 Tahun dan akan di terbitkan Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama Perseroan di atas Hak Pengelolaan (HPL) atas nama PT RNI, sehingga atas hak pemanfaatan tersebut Perseroan akan membayar kompensasi lahan kepada PT RNI sesuai dengan jumlah yang telah disepakati.
Selain untuk dana akuisisi lahan/pengembangan lahan baru, sekitar 45 persen untuk pengembangan proyek eksisting dan proyek recurring, dan sekitar 20 persen untuk pembayaran kembali sebagian pokok obligasi seri A.
Rozi menjelaskan, terdapat dua titik lokasi yang menjadi fokus pengembangan perusahaan kedepannya yaitu daerah yang terhubung dengan stasiun LRT tahap pertama dan daerah yang terhubung dengan stasiun LRT City Pancoran. Pengembangan rencananya akan mulai dilakukan pada tahun depan.
Kedua titik ini pun menambah jumlah lokasi pengembangan milik perusahaan yang terhubung dengan stasiun LRT. "Semula kami menguasai 7 lokasi dari 17 titik pengembangan properti yang terhubung dengan stasiun LRT, ke depan kami akan perkuat posisi menjadi 9 lokasi," kata Rozi.
Related News

Impack Pratama (IMPC) Suntik Modal Anak Usaha Puluhan Miliar

Bos TPIA Cicil Saham Jelang IPO Anak Usaha

Listing 10 Juli, OJK Putuskan Saham MERI sebagai Efek Syariah

Remala (DATA) Ungkap Sisa Dana IPO Masih Mengendap!

Emiten Asuransi Ini Jadwalkan Dividen Yield Jumbo, Minat?

Jelang Diakuisisi Asing, Bos KRYA Divestasi Miliaran Rupiah