EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI hingga penutupan perdagangan saham di awal pekan. Senin (22/11) naik 0,05% atau 3,12 poin ke 6.723,39. Total volume transaksi bursa mencapai 25,54 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 14,30 triliun. Apakah IHSG akan  mundur  dulu setelah misi tercapai di 6750? 

 

Bisa dipahami apabila IHSG terlihat gamang ketika mencapai ketinggian 6750 dan malah membuat candle Bearish Spinning Top (di area Resistance), karena menurut pola  terdahulu target inilah yang berusaha dituju, sehingga saat ini dikategorikan misi sudah tercapai. RSI negative divergence yang menemani kembali membuat kita harus siap sedia menerima kenyataan bahwa mungkin penguatan IHSG harus disusul oleh sebuah konsolidasi lagi.  Target terdekat terletak pada Support MA10 sekitar 6690-6670 sebelum harus mencobai MA20 di sekitar 6630, kata Liza Camelia Suryanata Senior Analis Henan Putihrai Sekuritas, Selasa (23/11/2021).

 

“Sebaliknya, jika tenaga bullish ternyata masih lebih kuat, Target 6800-6850 yang akan kita kejar untuk dicapai (jika bukan untuk tujuan akhir tahun),” imbuh Dia.

 

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal 4 / 2021 di kisaran 5.5-6% yoy dengan mengandalkan komoditas andalan Indonesia seperti CPO dan turunannya  yang dipercaya demand global dan domestik sudah mulai picking up. Eksport produk manufaktur juga diharapkan meningkat hingga akhir Desember 2021. 

 

Prospek economy growth di kuartal 4 ada perbaikan jika dibandingkan kuartal 3  karena ada PPKM dulu. Jawa Bali sumbangkan 20% dari pertumbuhan ekonomi  seluruh negeri. Ada pengetatan PPKM lagi nanti jelang libur Nataru,  ini akan mempengaruhi growth kuartal 4, yang diperkirakan akan lebih tinggi dari kuartal 3, tapi tak lebih tinggi dari kuartal 2.  

 

Lebih lanjut Liza menambahkan, sentimen global seperti kasus covid di  belahan dunia masih merajalela, jadi pemerintah kita jangan lengah.  Selain itu yang patut jadi concern adalah Tapering The Fed, berapa pengurangan stimulus pastinya, ini akan menjadi tolok ukur kapan suku bunga dinaikkan, more likely around mid 2022. 


Belanja retail di US mulai melonjak, tapi diperkirakan  tahun depan inflasi  dan belanja ritel  sepakat melandai. Di Indonesia belanja retail masih lambat,  baiknya harus  tetap ada kebijakan moneter longgar dari BI sebagai insentif untuk gairahkan belanja rumah tangga dan korporasi lebih lagi.

 

TPIA Rekomendasi Buy on Break,   Entry Level:     7225-7250; Target:  7825-7900;  Stoploss :  7050. 

 

BBNI Rekomendasi Buy,  Entry Level:     7175;  Target:  7575-7600 / 8000;  Stoploss:   6950.