EmitenNews.com - Masih banyak anggota masyarakat yang menganggap Usaha Mikro Kecil & Menengah (UMKM) adalah para pelaku usaha yang sulit dikembangkan. Citranya yang terkesan tidak memiliki standar, menjadi tantangan bagaimana para pelaku UMKM bisa berkolaborasi dengan banyak stakeholder untuk memajukan usahanya agar mandiri dan berkelanjutan.

Dalam rilis yang diterima Minggu (15/9/2024), Kepala Departemen Communication & Information System YDBA, Rahmat Handoyo mengungkapkan, Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) meyakini bahwa UMKM di Indonesia memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Apalagi UMKM menjadi salah satu tumpuan ekonomi Indonesia yang tahan banting. Sejak 4 dekade lalu, Astra concern terhadap pembinaan UMKM yang dilakukan oleh YDBA. 

Melalui program pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran dan fasilitasi pembiayaan YDBA menjalankan pembinaan UMKM di sektor manufaktur, bengkel, kerajinan & kuliner serta pertanian di berbagai wilayah di Indonesia. Termasuk Banyumas yang fokus pada sektor pande besi, bengkel roda-4, dan kuliner.

Untuk memperkuat program pembinaan di Banyumas, YDBA terus memperkuat kolaborasi dengan para stakeholder, seperti Komunitas UMKM di Solo, PT Astra Otoparts Tbk Divisi Engineering Development Center dan stakeholder lainnya. 

Hingga kini, Astra melalui YDBA terus memperluas kolaborasi untuk memperkuat ekosistem pembinaan di Banyumas, salah satunya dengan mengajak Kementerian Koperasi & UKM RI (KemenkopUKM RI) untuk hadir mengunjungi UMKM secara langsung yang dikemas dalam #UMKMSiapBeraksi pada awal September lalu. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo, Sekretaris Pengurus YDBA Ema Poedjiwati Prasetio dan Sekretaris KemenkopUKM RI Arif Rahman Hakim.

Dalam kesempatan tersebut, YDBA mengajak KemenkopUKM RI mengunjungi UMKM di sektor pande besi, yaitu Mukti Tempa yang tergabung dalam Komunitas Pande Besi Gayeng Ruyeng. Lalu, UMKM Bengkel Roda 4, yaitu Suryo Motor yang tergabung dalam Himpunan Bengkel Binaan YDBA (HBBA). 

Turut hadir para perwakilan perusahaan pembiayaan di wilayah tersebut. Antara lain perwakilan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Bank Mandiri, Bank BRI dan Bank Jateng yang siap untuk berkolaborasi dengan para UMKM di Banyumas dalam penyediaan pembiayaan UMKM. 

Dalam kegiatan #UMKMSiapBeraksi ini Rahmat Samulo menyampaikan, bahwa Astra melalui YDBA terus berupaya memenuhi QCD (quality, cost, delivery) UMKM yang dibutuhkan para calon customer melalui program pembinaan yang dilakukan oleh YDBA. Dengan begitu Samulo berharap saat para stakeholder hadir dan siap berkolaborasi dengan UMKM binaan Astra, UMKM telah siap dan bisa memberikan pelayanan terbaiknya kepada customer. 

Samulo juga menyampaikan bahwa keberadaan stakeholder untuk berkolaborasi ini bisa memperkuat ekosistem pembinaan UMKM di Indonesia.

Sementara itu, Sekretaris KemenkopUKMRI Arif Rahman Hakim dalam kegiatan #UMKMSiapBeraksi ini menekankan bahwa aneka program pembinaan dan pendampingan bagi pelaku UMKM harus mengarah pada model bisnis untuk perkuatan ekosistem usaha dan masuk ke rantai pasok industri.

Sekilas UMKM Pande Besi – Mukti Tempa

Mukti Tempa merupakan UMKM Pande Besi binaan Astra melalui YDBA yang tergabung dalam Komunitas Pande Besi Gayeng Ruyeng yang didirikan YDBA bersama komunitas UMKM Pande Besi pada tahun 2020. Usaha pande besi yang digeluti oleh Muchlis ini berdiri pada tahun 2002 dengan fokus pada pembuatan pisau dan golok. 

Usaha yang berlokasi di Desa Pasir Wetan ini kini telah bertransformasi bukan hanya dari Lokasi produksinya yang semula tanah menjadi semen, tetapi juga pengembangan produk yang semula hanya fokus pada produk pisau, saat ini mengembangkan berbagai produk alat pertanian. Termasuk egrek yang tengah dikembangkan atas kolaborasi YDBA bersama PT Astra Agro Lestari dan PT Astra Otoparts Tbk. 

Transformasi yang dilakukan oleh Muchlis merupakan upayanya dalam memajukan Mukti Tempa yang terus komitmen dan konsisten mengikuti program pembinaan yang diselenggarakan YDBA. 

Beberapa program pembinaan yang diikutinya, seperti Mentalitas Dasar, Manajemen 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Pembukuan Sederhana, Pengetahuan Bahan dan Teknik Tempa, Teknik Pengukuran, Pengecekan dan Gambar Teknik. Lainnya, Cost Calculation, Pengendalian Kualitas, Proses Penempaan dan Teknik Pengasahan, Maitenance Dies, Dinamika Kelompok dan lainnya. 

Untuk memperluas pemasaran dalam bisnisnya, Muchlis juga mengoptimalkan market place yang berhasil memasok produknya bukan hanya di wilayah Jawa Tengah, tetapi juga Sumatera dan Kalimantan.