Awal Pekan Cermati Saham ANTM, BBTN, dan MIDI
papan perdagangan di BEI menunjukkan IHSG sedang terkoreksi. Foto/Rizki EmitenNews
EmitenNews.com - Harga rumah baru RRT melambat turunnya pada Januari meski beberapa kota besar mengalami sedikit stabilisasi. Meski demikian, tren penurunan harga rumah secara nasional masih berlanjut meski upaya dari pemerintah Beijing untuk meningkatkan permintaan.
Data dari Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan penurunan 0,3 persen dari bulan sebelumnya. Pemerintah RRT telah mengambil langkah-langkah untuk menahan penurunan ini dengan meningkatkan pinjaman untuk proyek-proyek perumahan melalui mekanisme daftar putih.
Melonggarkan pembatasan pembelian rumah kota-kota besar seperti Shanghai. Meski demikian, upaya-upaya ini belum sepenuhnya berhasil mengembalikan permintaan, dan tren penurunan harga properti secara nasional tetap berlanjut.
Selanjutnya, Hendra wardana selaku analis dari Stocknow.id memproyeksikan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada hari ini (26/02/2024) akan bergerak melemah terbatas dengan level Psikologis Support pada 7.200, dan Resistance di level 7.376.
Saham-saham dapat dicermati sebagai Swing dan Fast Trade, yaitu ANTM, IMAS, BBTN (BoW) dan MIDI. IHSG diprediksi melemah pada hari ini (26/02/2024) karena beberapa sentimen Domestik dan Global yang terjadi.
Di antaranya, minimnya sentimen yang mempengaruhi IHSG menjadi alasan mengapa IHSG berat untuk naik pada pekan ini, yang mana juga sentimen data inflasi Indonesia akan dirislis pada akhir pekan ini diproyeksikan turun tipis, sehingga belum menjadi sentimen menarik bagi IHSG untuk naik.
Kemudian, aksi jual asing yang sangat masih dilakukan pada 3 hari perdagangan terakhir yang menandakan asing sedang melakukan Take Profit pada pasar saham Indonesia. Tentu saja hal ini terlihat dari pergerakan saham Big Banks yang sudah naik dari awal Januari lebih dari 10% seperti BBCA, BMRI, hingga BBRI.
Dari segi teknikal, IHSG tidak dapat Breakout dari area Resistance pada 7.350 - 7.370 sehingga besar kemungkinan IHSG untuk Pullback menuju Supportnya di 7.200. Di sisi lain, indikator MACD sudah menunjukkan pergerakan yang mengindikasikan akan adanya Deathcross pada area positif, sehingga rentan bagi IHSG untuk kembali melanjutkan penurunannya hari ini.
Selanjutnya, Stocknow.id merekomendasikan strategi trading pada saham-saham dibawah ini: Kami merekomendasikan swing saham ANTM pada harga 1550, dengan TP1 di 1620, TP2 di 1670, dan SL di 1500.
Selanjutnya, ada IMAS di harga 1615, dengan TP1 di 1660, TP2 di 1735, dan SL di 1555. Dan yang terakhir dari Swing Trade, yaitu BBTN (BoW) di harga 1440 - 1460, dengan TP1 di 1485, TP2 di 1515, dan SL di 1390. Dari Fast Trade, ada saham MIDI pada harga 468, dengan TP1 di 480, TP2 di 494, dan SL di 452. (*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha