Awan Mendung Masih Membayangi IHSG, Ini Sektor Pilihan dan Strategi Investasinya

Papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia yang menunjukkan kondisi IHSG sedang mengalami koreksi. Foto/Rizki EmitenNews
Dengan kondisi tersebut, maka sektor pendukung pertambangan atau migas juga secara tidak langsung akan terdampak hal positif ini di tahun 2023. Salah satunya adalah sektor angkutan laut yang mungkin masih bisa perform meski sudah tak setinggi tahun 2022 pendapatan dan labanya karena harga sewa kapal yang perlahan sudah mulai normal.
Namun, yang menarik dari pernyataan Roger adalah soal IPO BUMN yang menurutnya tidak terlalu menarik minat investor ritel karena harganya yang sudah cukup tinggi.
“Untuk ipo BUMN valuasi biasanya lebih mahal dan kurang menarik bagi investor. Maka dari itu, IPO BUMN tidak ada porsi untuk mengerek IHSG.” ujar Roger.
Namun, Dia meyakinkan bahwa minat investor untuk merebut saham IPO masih tinggi, apalagi dengan emiten yang valuasinya masih kecil dan saham free floatnya di bawah 20 persen. Dan yang menjadi favoritnya para investor saat ini menurutnya adalah emiten dari sektor batubara dan minyak, tutup Roger.
Related News

Tarif Impor AS Diyakini Tak Berdampak ke UMKM Kuliner

Airlangga Sebut Pengangguran Terbuka dan Kemiskinan Ekstrem Turun

Pemerintah Alokasikan Rp164,4 Triliun untuk Ketahanan Pangan 2026

Target Pajak 2026 Naik 13,5 Persen, Menkeu Akui Cukup Ambisius

Wamenkeu: APBN 2026 Adalah Belanja untuk Masyarakat Indonesia

BI Sampaikan Rencana Anggaran Tahun 2026 ke DPR