Bakal IPO Jumbo, Barito Renewable Energy Masih Tunggu Pre Efektif OJK
EmitenNews.com - PT Barito Renewable Energy, anak usaha PT Barito Pacifik Tbk (BRPT) sektor energi terbarukan tengah menunggu pernyatan pre efektif dari OJK ( Otoritas Jasa Keuangan) terkait rencana penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Direktur Utama Datindo Entrycom, E Agung Setiawati mengungkapkan bahwa pihaknya telah ditunjuk sebagai Biro Administrasi Efek calon perusahaan tercatat yang bergerak dibidang pembangkit listrik tenaga panas bumi tersebut.
“Mereka (Red- Barito Renewable) sudah telah menyelesaikan registrasi 1 dan 2. Jadi tunggu pre-efektif dari OJK. Biasanya setelah proses regitrasi 2 jika tidak ada masalah lagi 10 hari kemudian akan dapat pre- efektif,” jelas dia usai pencatatan saham BABY di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/9).
Namun dia enggan merinci lebih jauh terkait dengan nilai pengalangan dana anak usaha BRPT tersebut.
“Biasanya sih kalau lewat kami ( Red-Datindo Entrycom) lebih dari Rp1 triliun,” kata dia.
Sebelumnya, BRPT melaporkan PT Barito Renewable Energy, tengah mencari pendanaan untuk menguasai 100 persen saham Star Energy Geothermal BV, sebuah perusahaan pengelola Pembangkit Listrik Panas Bumi Salak-Drajat.
Saat ini, anak usaha BRPT itu telah menguasai 80,2 persen saham Star Energy Geothermal lewat cucu usaha BRPT, yakni Star Energy Group Holding Pte Ltd.
Sedangkan 19,8 persen saham Star Energy Geothermal dipegang oleh Acehi Netherlands BV.
Rencananya, Barito Renewable Energy akan meningkatkan kepemilikannya di Star Energy Geothermal dengan cara melakukan penyertaan modal melalu pembelian saham Acehi milik ACEN Renewables International Pte. Ltd.
Related News
Tempo Scan (TSPC) Bagikan Dividen Interim Rp112,7M, Telisik Jadwalnya
Emiten Prajogo (PTRO) Gelar Stock Split 1:10 Saham Bulan Depan
Bergerak Liar, BEI Akhirnya Gembok Saham KARW
Petinggi Emiten TP Rachmat (DRMA) Tampung Lagi Rp1.065 per Lembar
Bos PPRI Lego Saham Lagi, Kali Ini 30 Juta Lembar Harga Atas
Grup Lippo (SILO) Obral Saham ke Karyawan Harga Bawah, Ini Tujuannya