Begini Peringkat Emiten Nikel Milik Boy Thohir (MBMA)

Manajemen MBMA ketika mencatatkan sahamnya di BEI.
EmitenNews.com - PEFINDO menegaskan peringkat idA untuk PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) serta Obligasi I, Obligasi II, dan Obligasi III yang diterbitkan. Prospek untuk peringkat Perusahaan adalah stabil.
Peringkat emiten pertambangan nikel untuk bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik (EV) tersebut mencerminkan kegiatan usaha MBMA yang terintegrasi secara vertikal, sinergi yang kuat dengan grup dan mitra strategis, serta cadangan dan sumber daya tambang yang memadai. Namun, peringkat dibatasi oleh risiko pengembangan proyek-proyek baru dan paparan terhadap fluktuasi harga nikel.
Peringkat dapat dinaikkan jika MBMA memperkuat diversifikasi bisnisnya, termasuk dengan menambah proyek-proyek hilir di bisnis rantai nilai bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik. Peringkat juga dapat dinaikkan jika MBMA sukses mengoperasikan proyek-proyek barunya tepat waktu dan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi daripada yang diproyeksikan dengan meningkatkan indikator-indikator profitabilitas, yang akan secara berkelanjutan berdampak positif terhadap profil keuangan.
Namun, peringkat dapat diturunkan jika MBMA menghasilkan pendapatan dan margin laba yang lebih rendah dari yang telah diproyeksikan akibat tidak tercapainya target kinerja dari proyek- proyek baru tersebut atau akibat dari penurunan harga nikel yang signifikan. Peringkat juga dapat diturunkan jika MBMA menambah utang yang substansial untuk membiayai proyek-proyek baru tanpa diimbangi oleh pendapatan atau EBITDA yang lebih tinggi.
MBMA adalah perusahaan induk dari beberapa entitas yang beroperasi di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan Konawe. Perusahaan memiliki tiga smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), satu konverter nickel matte, dan proyek Acid Iron Metal (AIM), serta tambang nikel.
MBMA juga memiliki penyertaan modal pada pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) di IMIP dan dalam tahap awal untuk mengembangkan pabrik HPAL di Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP). Per 31 Desember 2024, pemegang saham MBMA adalah PT Merdeka Energi Nusantara (50,04%), Huayong International (Hong Kong) Limited (7,55%), PT Alam Permai (5,43%), Winato Kartono (2,03%), Anthony Kartono Tan (0,01%), dan publik (34,94%).
Related News

Manjakan Kaum Hawa, WSKT Kebut LRT Fase 1B Rp4,1 TriliunĀ

Laba Naik Tipis, Kuartal I-2025 Penjualan BOBA Melorot 10 Persen

Pertegas Peringkat ANTM idAA, Ini Pertimbangan Pefindo

Kuartal I-2025, Laba Multisarana (MSIE) Melambung 479 Persen

Kebut Proyek Meikarta, LPCK Injeksi MSU Rp1,41 Triliun

Catat! Ini Jadwal Dividen BTPS Rp34,5 per Lembar