EmitenNews - IHSG berpeluang mencatatkan technical rebound pada perdagangan hari ini, pasca menguji pivot critical level 6300 pada perdagangan Senin (22/3). Disamping pertimbangan teknikal, potensi rebound juga ditopang peluang menguatnya nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa (23/3) ini.


"Potensi tersebut didasari proyeksi penurunan existing home sales di AS sebesar 3% mom di bulan Februari 2021 yang berpotensi meredam laju kenaikan US 10-year Treasury Yield," kata analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.


Selain itu, Bank Indonesia juga mempertahankan kebijakan moneter akomodatif dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir Jumat (19/3) lalu dan terus melakukan sinergi dengan kebijakan fiskal dari Pemerintah Indonesia.


"Meski demikian, sebaiknya jangan terlalu agresif merespon peluang buy on support pada saham-saham bank pada perdagangan Selasa," kata Valdy wanti-wanti.


Studi teknikal Binaartha, berdasarkan rasio fibonacci, support-resistance berada pada kisaran 6254.33 hingga 6345.93. Berdasarkan indikator, MACD, stochastic dan RSI mulai menunjukkan sinyal netral.


"Sementara itu, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG," kata analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama.


Untuk perdagangan hari ini, Valdy merekomendasikan saham-saham ACES, JPFA, SCMA, TBIG dan RALS. Sedangkan Nafan menambahkan enam saham berikut:


ASII, Daily (5575) (RoE: 8.27%; PER: 13.91x; EPS: 399.11; PBV: 1.15x; Beta: 0.81): Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20, sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 5500 – 5600, dengan target harga secara bertahap di level 5700, 5800, 6600, 6650 dan 7775. Support: 5400 & 5000.


BBNI, Daily (6100) (RoE: 2.91%; PER: 34.54x; EPS: 177.32; PBV: 1.00x; Beta: 1.99): Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 6000 – 6100, dengan target harga di level 6300, 6500, 6725 dan 7950. Support: 5875.


BBTN, Daily (1890) (RoE: 8.02%; PER: 12.68x; EPS: 152.61; PBV: 1.01x; Beta: 2.37): Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 1870 – 1890, dengan target harga secara bertahap di level 2000, 2250, 2500 dan 2860. Support: 1810.


ERAA, Daily (2680) (RoE: 7.22%; PER: 22.12x; EPS: 122.96; PBV: 1.59x; Beta: 1.76): Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 2650 – 2680, dengan target harga secara bertahap di level 2780, 2840, 2990 dan 3130. Support: 2550.


EXCL, Daily (2160) (RoE: 1.94%; PER: 63.63x; EPS: 34.73; PBV: 1.24x; Beta: 1): PergPergerakan harga saham telah menguji garis MA 10 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area level 2140 – 2160, dengan target harga secara bertahap di 2280, 2640, 3000 dan 3360. Support: 2090.


IPCC, Daily (620) (RoE: -4.27%; PER: -25.78x; EPS: -24.24; PBV: 1.11x; Beta: N/A): Pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA 10 maupun MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi” pada area 600 – 620, dengan target harga secara bertahap di level 665, 710, 820 dan 1000. Support: 570 & 530.(*)