Bertemu Direktur Pelaksana IMF di Washington DC, Menkeu Bahas Ekonomi Global
EmitenNews.com - Dalam rangkaian kunjungan kerja di Washington DC Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan bilateral dengan Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Dalam pertemuan itu dibahas sejumlah isu, mulai dari perkembangan ekonomi global, pertemuan G20, serta upaya mitigasi perubahan iklim.
Menkeu berada di Washington untuk memimpin pertemuan Finance Ministers and Central Bank Governor (FMCBG) G20 keempat, pertemuan informal ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM), dan menghadiri rangkaian pertemuan tahunan International Monetary Fund-World Bank Group (IMF-WBG).
Terkait ekonomi global, dalam pertembuan yang berlangsung Senin (10/10) Menkeu dan Direktur Kristalina membahas mengenai risiko ekonomi global yang meningkat dan sepakat bahwa perlu mengerahkan berbagai upaya untuk memitigasinya.
Menkeu menekankan pentingnya peran IMF untuk menjaga stabilitas ekonomi khususnya dalam menjaga inflasi dan melindungi masyarakat rentan. Sementara itu khusus untuk ekonomi Indonesia, Direktur Kristalina menyampaikan apresiasinya untuk resiliensi ekonomi Indonesia di tengah tekanan global.
Dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi global, IMF juga didorong untuk menggunakan berbagai instrumen yang dimiliki, termasuk pemantauan, pendanaan, capacity building, dan pinjaman.
Khusus untuk ketahanan pangan yang menjadi prioritas Indonesia, Menkeu menyampaikan ajakan agar IMF lebih fokus melindungi negara-negara rentan dari dampak kenaikan harga pangan, termasuk melancarkan distribusi pangan dan pupuk dunia. Secara umum, IMF juga perlu terus membantu negara rentan terkait kebijakan pendanaan seperti Special Drawing Rights (SDR) chanelling.
Terkait G20, Indonesia mengajak IMF untuk mendukung berbagai agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia, termasuk penguatan arsitektur kesehatan global dan implementasi Common Framework. Terkait iklim, Menkeu menyampaikan bahwa upaya Indonesia dalam penanganan perubahan iklim membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Mengingat pembiayaan perubahan iklim juga dapat diperoleh dari bank multilateral, Menkeu meminta agar pembiayaan dari IMF juga dapat disalurkan pada upaya transisi energi Indonesia yang dilakukan melalui Mekanisme Transisi Energi Indonesia atau Indonesia’s Energy Transition Mechanism Country Platform.
Dukungan IMF untuk memobilisasi sumber pendanaan perubahan iklim lainnya juga dapat membantu pemenuhan target penurunan emisi gas rumah kaca Indonesia yang tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC).(fj)
Advertorial
Related News
Pastikan Hilirisasi Lanjut, Jokowi Ngaku Sudah Diskusi dengan Prabowo
Bantu UMKM, GoPay Gratiskan Transaksi QRIS di Bawah Rp100 Ribu
Bayar Bunga Obligasi Tahun 2022, Hino Anggarkan Rp9,1 Miliar
Hexa Prima Nusantara Terus Negosiasi Pembelian Saham Pengendali FUTR
Dukung Layanan RSUD Kediri, Bank Jatim Kucurkan Kredit Rp75 Miliar
Dengan Biodiesel B40, Airlangga Ungkap Hemat Devisa Rp404,32 Triliun