EmitenNews.com - Tetaplah waspada. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan tinggi. Pasalnya, hingga April 2022, ada potensi kejadian angin kencang dan hujan lebat durasi singkat, termasuk puting beliung dan hujan es.
Dalam keterangannya yang dikutip Ahad (6/3/2022), Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin mengatakan, hingga April mendatang sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di wilayah selatan ekuator mulai memasuki periode peralihan musim dari penghujan ke kemarau atau dikenal dengan pancaroba.
Kejadian angin kencang di wilayah Jabodetabek pada Sabtu (5/3/2022), berpotensi terulang hingga April 2022. Miming Saepudin menjelaskan, terjadinya angin kencang kemarin itu, dipicu oleh sistem awan konvektif seperti jenis Cumulonimbus (Cb) yang bergerak dari wilayah Barat Banten ke arah Timur menuju Jabodetabek.
“Berdasarkan pantauan citra radar dan citra satelit, kejadian angin kencang di wilayah Jabodetabek tersebut bergerak dari wilayah barat Banten ke arah timur menuju wilayah Jabodetabek, dengan dimensi sistem awan memanjang dari utara ke selatan," kata Miming Saepudin.
Nah, selain menimbulkan hembusan angin cukup kencang, keberadaan sistem awan konvektif yang bergerak dari arah barat tersebut juga menyebabkan terjadinya hujan di wilayah Banten dan Jabodetabek. Durasinya, beragam ringan hingga lebat dalam waktu singkat seperti terlihat dari citra radar cuaca.
Kemarin, angin kencang yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyebabkan pohon besar tumbang hingga menghambat lalu lintas, serta merusak jaringan listrik.Penata Penanggulangan Bencana Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, M Adam mengungkapkan setidaknya ada dua laporan pohon besar tumbang.
Adam menyebutkan, angin kencang terjadi Sabtu, sekitar pukul 12.00 WIB. Tidak lama kemudian, pukul 12.30 WIB masuk laporan adanya pohon tumbang di Jalan Raya Jakarta-Bogor, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Menurut Adam, petugas tidak sembarangan dalam melakukan evakuasi, mengingat masih adanya aliran listrik di kabel yang tertimpa. Karena itu, sempat menghambat lalu lintas. Untuk evakuasi sampai menghabiskan waktu sekitar satu jam. “Agak lama karena harus diputus dulu aliran listriknya. Tadi penanganan mulai pukul 13.00 selesai pukul 14.00 WIB." ***
Related News
Dari CEO Forum Inggris, Presiden Raih Komitmen Investasi USD8,5 Miliar
Menteri LH Ungkap Indonesia Mulai Perdagangan Karbon Awal 2025
Polda Dalami Kasus Kabag Ops Tembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan
Ini Peran PTPP Dalam Percepatan Penyelesaian Jalan Tol Jelang Nataru
Keren Ini! Rencana Menaker, Gelar Bursa Kerja Setiap Pekan
JK Apresiasi Pembangunan Gedung Baru 15 Lantai FEB Unhas