EmitenNews.com - Jaringan peredaran narkoba Fredy ‘Escobar’ Pratama sampai juga ke Sulawesi Selatan. Dari penggeledahan di salah satu rumah bandar narkoba NN, alias SR, di Pinrang, Sulsel, Senin (11/9/2023), polisi meringkus belasan orang. Kuat dugaan, mereka yang ditangkap itu, bagian dari jaringan bandar narkoba internasional Fredy Pratama. Untuk memburu buron interpol itu, polisi memperluas pengejaran sampai ke Thailand.

 

Kepada pers, seperti dikutip Minggu (17/9/2023), Kapolres Pinrang AKBP Andiko Wicaksono mengungkapkan, dari penggerebekan rumah bandar narkoba tersebut, diamankan belasan orang. Mereka diduga terlibat peredaran narkoba jaringan Fredy Pratama di Sulsel.

 

Seperti apa persisnya kronologi penggerebekan dan penangkapan bandar narkoba di Pinrang yang diduga terlibat jaringan Fredy Pratama itu, AKBP Andiko Wicaksono mempersilahkan mencari informasinya ke Bareskrim Polri.

 

Seperti diketahui, Bareskrim Polri mengungkap bandar besar narkotika jaringan internasional Fredy Pratama alias Miming alias Cassanova. Total barang sitaannya berupa 10,2 ton sabu, yang terkait jaringan itu selama periode 2020-2023.

 

Sindikat penyalur narkotika terbesar di Indonesia

Kepada pers, Jumat (15/9/2023), Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Jayadi, menyebut Fredy Pratama salah satu sindikat penyalur narkotika terbesar di Indonesia. Mayoritas peredaran narkoba di Indonesia kabarnya terafiliasi dengan jaringan Fredy, yang disebut-sebut Escobar Indonesia.

 

Ada dugaan setiap bulan, sindikat Fredy mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi masuk ke Indonesia 100 kilogram sampai 500 kilogram. Salah satu modus operandinya dengan menyamarkan sabu dalam kemasan teh.

 

"Hasil investigasi dari para tersangka yang sudah tertangkap, FP tidak punya pabrik, tetapi sebagai pengendali antara pemilik barang di luar negeri dengan jaringan yang ada di Indonesia," jelas Kombes Jayadi.

 

Sejauh ini, Bareskrim tengah mendalami potensi keterlibatan sindikat narkoba Fredy dengan jalur peredaran Segitiga Emas Asia Tenggara. Kombes Jayadi mengatakan, penyidik berupaya memastikan keterkaitan sang gembong narkoba Tanah Air itu, dengan jaringan Segitiga Emas.