Kawasan segitiga emas atau Golden Triangle di Asia Tenggara itu, kabarnya mencakup sebagian Burma, China, Laos, dan Thailand. Daerah tersebut menjadi pusat peredaran dan sumber narkotika internasional sejak abad ke-16 dan ke-17.


Nama operasinya sandi Escobar

Dalam jumpa pers, Selasa (12/9/2023),  Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengungkapkan, dalam jumpa pers, Selasa (12/9/2023), mengungkapkan, pengejaran Fredy Pratama itu, bersandi Escobar. "Ini nama operasinya sandi Escobar. Sandi operasi Escobar. Bukan dia (Fredy Pratama) itu, Escobar, dia biasa aja."


Tim Khusus “Escobar Indonesia” yang terdiri atas 109 orang terus bergerak untuk menangkap Fredy Pratama yang dikabarkan berada di luar Indonesia dan untuk menyita aset-asetnya.


Bareskrim Polri merilis hasil penangkapan dan membongkar jaringan narkoba kelas internasional, yang dipimpin Fredy Pratama alias Miming. Sebanyak 39 orang sudah jadi tersangka, dengan barang bukti 1,03 ton sabu-sabu serta 284.228 butir ekstasi!


Aset serta bukti kejahatan lain dari jaringan narkoba transnasional Fredy, mencapai Rp10,5 triliun dari periode 2020 sampai 2023. Meski belum sebanding dengan 'kerajaan' narkoba milik Pablo Escobar, namun Fredy merupakan salah satu gembong narkoba terbesar di Indonesia.


Menghindari penangkapan atas kejahatannya Fredy Pratama sudah lama menghilang. Ia dinyatakan buron sejak 2014, Fredy yang disebut mengendalikan operasinya dari Thailand itu, belum tertangkap hingga saat ini.


Untuk mengejarnya Polri menggandeng DEA, kepolisian narkoba Amerika Serikat (AS), yang terlibat aktif selama perburuan Escobar. Hal itu pula yang membuat Bareskrim menjadikan operasi penangkapan Fredy Pratama dengan sandi 'Escobar Indonesia'. ***