Book Building Hari Ini, Produsen Makanan Bayi Pasang Harga Rp100-120 per Saham

EmitenNews.com - PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) melakukan initial public offerin (IPO) dengan menawarkan sebanyak 510 Saham Biasa Atas Nama atau 20,00%dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada nilai nominal Rp10 setiap saham.
Dalam prospektus e-ipo yang dipublikasikan Senin (2/1/2023) disebutkan produsen industri makanan bayi tersebut, mulai melakukan penawaran awal atau Book Building pada hari ini tanggal 2 Januari 2023 hingga 11 Januari 2023 dengan memasang harga penawaran Rp100 hingga Rp120 setiap saham. Sehingga dana dari Penawaran Umum Perdana Saham ini sebanyak-banyaknya Rp61,2 miliar.
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 510 juta Waran Seri I yang menyertai Saham Baru atau sebanyak 25,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan.
Setiap pemegang 1 Saham Baru berhak memperoleh 1 Waran Seri I dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan Rp125 pada nilai Rp10 per saham. Sehingga dari waran seri I ini perseroan meraup dana sebanyak-banyaknya Rp63,75 miliar.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi PT Surya Fajar Sekuritas.
Adapun perkiraan jadwal pelaksanaan sebagai berikut:
Masa Penawaran Awal (Bookbuilding Period) : 2 – 11 Januari 2023
Perkiraan Efektif : 24 Januari 2023
Perkiraan Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 26 – 31 Januari 2023
Perkiraan Tanggal Penjatahan : 31 Januari 2023
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham, Waran Seri I dan Refund Secara Elektronik : 1 Februari 2023
Related News

Gelar Public Expose Tahunan, INET Paparkan Beberapa Rencana Strategis

Nayz To Meet You 2025, Hassana Boga (NAYZ) Perkuat Sinergi Bisnis

Bank Raya (AGRO) Masuk 3 Besar Bank Digital di Indonesia

Benteng Api Technic (BATR) Siapkan Buyback Saham Rp4 Miliar

Arkora Hydro (ARKO) Teken Transaksi Rp121,5M

Bos LOPI Borong Saham di FCA, Buat Apa?