EmitenNews.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga baik di tengah peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 tumbuh sebesar 4,95% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tercatat 5,05% (yoy). Bank Indonesia (BI) meyakini ke depan pertumbuhan ekonomi 2024 diprakirakan berada dalam kisaran 4,7-5,5% (yoy) didukung oleh permintaan domestik.


Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2024 didukung oleh aktivitas ekonomi domestik yang terjaga. Konsumsi rumah tangga tetap baik dengan tumbuh sebesar 4,91% (yoy) seiring dengan daya beli yang terjaga dan mobilitas masyarakat yang meningkat.


Pertumbuhan investasi secara keseluruhan meningkat menjadi 5,15% (yoy) ditopang berlanjutnya pembangunan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan aktivitas konstruksi lainnya. Konsumsi Pemerintah meningkat dengan tumbuh sebesar 4,62% (yoy) seiring dengan kenaikan belanja negara.


Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh tinggi sebesar 11,69% (yoy) sejalan dengan peningkatan aktivitas persiapan Pilkada 2024 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI. Sementara itu, ekspor meningkat dengan tumbuh sebesar 9,09% (yoy) ditopang oleh permintaan mitra dagang utama yang tetap tumbuh positif serta beberapa harga komoditas utama ekspor Indonesia yang meningkat. Ekspor jasa meningkat didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara.


Pertumbuhan ekonomi yang terjaga baik juga tecermin dari sisi Lapangan Usaha (LU) dan spasial. Dari sisi LU, seluruh LU pada triwulan III 2024 menunjukkan kinerja positif. LU Industri Pengolahan sebagai kontributor utama pertumbuhan juga tumbuh baik seiring permintaan domestik dan global yang terjaga. LU Akomodasi dan Makan Minum serta LU Transportasi dan Pergudangan tumbuh positif seiring dengan peningkatan mobilitas yang didorong oleh pelaksanaan event nasional dan internasional.


Sementara itu, dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2024 secara tahunan tumbuh positif di semua wilayah. Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Kalimantan, Jawa, dan Sumatera.(*)