EmitenNews.com - Sulawesi Selatan masih mengalami surplus perdagangan ekspor-impor pada Januari-Mei 2024 sebesar USD390,86 juta, atau setara Rp6,4 triliun (kurs Rp16.300). Nikel komoditas dengan nilai ekspor terbesar dari Sulsel USD87,54 juta; disusul kelompok komoditas besi dan baja sebesar USD48,90 juta.

Kemudian biji-bijian berminyak sebesar USD13,90 juta; ikan dan udang sebesar USD2,54 juta, serta lak, getah dan damar sebesar USD3,78 juta.

Dalam keterangannya di Makassar, Selasa (2/7/2024), Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan Aryanto mengatakan, dari Januari hingga Mei 2024 berbagai komoditas unggulan yang diekspor ke berbagai negara tercatat USD837,69 juta berbanding jumlah nilai impor, yakni USD446,83 juta.

Nilai transaksi ekspor Sulsel secara bulanan (month to month/mtm) mengalami peningkatan 31,11 persen dari bulan sebelumnya atau dari USD140,81 juta menjadi USD184,61 juta.

"Untuk perdagangan ekspor dan impor itu setiap bulannya fluktuatif. Data perdagangan pada Mei 2024 meningkat 31,11 persen dari transaksi USD140,81 juta menjadi USD184,61 juta," ujar Aryanto.

Meski terjadi fluktuasi dalam transaksi ekspor itu, Sulsel masih tetap mengekspor beberapa komoditas unggulan dan juga mengimpor barang-barang penting lainnya.

Namun nilai ekspor masih lebih baik dari transaksi impor setiap bulan, sehingga bisa terus surplus.

Lima komoditas utama yang diekspor pada Mei 2024, yaitu nikel; besi dan baja; bahan bakar mineral; biji bijian berminyak; serta lak, getah dan damar. Distribusi persentase masing-masing 47,42 persen, 26,49 persen, 10,44 persen, 7,53 persen, dan 2,05 persen.

Nikel merupakan komoditas dengan nilai ekspor terbesar dari Sulsel sebesar USD87,54 juta; disusul kelompok komoditas besi dan baja sebesar USD48,90 juta.

Kemudian biji-bijian berminyak sebesar USD13,90 juta; ikan dan udang sebesar USD2,54 juta, serta lak, getah dan damar sebesar USD3,78 juta.

Ada 10 komoditas unggulan Sulsel yang setiap tahunnya berkontribusi besar dalam perdagangan ekspor, namun lima di antaranya jadi primadona.

Selain dari lima komoditas utama itu, lima lainnya, yakni bahan bakar mineral mencatat transaksi sebesar USD19,28 juta; disusul garam, belerang dan kapur mencatatkan transaksi sebesar USD2,22 juta. Kemudian, kakao/biji cokelat (USD3,34 juta); daging dan ikan olahan (USD640 ribu); buah-buahan sebesar USD760 ribu. ***