EmitenNews.com—Mengawali tahun 2023, emiten distributor bahan bakar minyak PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) bakal masuk ke jajaran saham dalam indeks LQ45 mulai 1 Februari 2023. Hal ini berpotensi menjadi tambahan katalis positif untuk saham AKRA.

 

Corporate Secretary AKRA, Suresh Vembu dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan direksi AKRA sangat senang bisa kembali ke jajaran LQ45 setelah evaluasi oleh komite BEI. “AKRA telah memenuhi syarat dalam semua hal likuiditas dan beberapa kriteria lain seperti kapitalisasi pasar serta kondisi fundamental perusahaan dan prospek pertumbuhan perusahaan,” jelasnya.

 

Suresh menyebutkan, AKRA merupakan perusahaan dengan pendorong pertumbuhan yang solid. Sampai akhir kuartal III/2022, AKRA mencatatkan pendapatan dari kontrak dengan konsumen dan pendapatan sewa sebesar Rp34,5 triliun. Pendapatan ini meningkat 100,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp17,2 triliun.

 

Adapun, laba bersih AKRA meningkat 96% mencapai Rp1,56 triliun pada kuartal III/2022, naik dibandingkan kuartal III/2021 yang sebesar Rp836 miliar. “Hal ini mencerminkan bahwa profitabilitas AKRA tidak terpengaruh oleh harga komoditas,” jelasnya.

 

Selain dari lini penjualan BBM, AKRA juga mengandalkan pendapatan dari Kawasan industri KEK JIIPE untuk menarik investasi. KEK JIIPE, kawasan industri dan pelabuhan terintegrasi yang dikembangkan oleh AKRA di Gresik, Jawa Timur ini juga telah menunjukkan peningkatan minat dari investor domestik dan asing. "Perseroan telah memenuhi target pemasaran penjualan tanah seluas 40 hektar untuk tahun 2022," jelas Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoeseomo beberapa waktu lalu.

 

AKRA juga merupakan perusahaan dengan tingkat utang rendah dan terus berkomitmen untuk membagikan dividen, konsisten membayar lebih dari 50%. Pada Agustus 2022, AKRA memutuskan pembagian dividen interim berdasarkan persetujuan Komisaris untuk tahun buku 2022. Adapun, dividen yang dibagikan senilai Rp493,42 miliar atau Rp25 per saham dari laba bersih perseroan sepanjang semester pertama 2022 senilai Rp955 miliar.

 

Usai pengumumannya masuk kembali ke indeks saham Bluechip, LQ45, saham AKRA juga terpantau mulai bergerak di zona hijau. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham AKRA pada Kamis (26/1/2023) pukul 12.00 naik 4,07% atau 55 poin ke Rp1.405. Sepanjang 2023 berjalan, saham AKRA mulai tumbuh 0,36% dan dalam setahun, sahamnya berhasil naik 68,87%.

 

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih mencapai double digit di level 15%. Selain itu, AKRA berhasil membukukan Marketing Sales hingga 45 hektare, dan sukses melebihi target 40 hektare pada kinerja tahun penuh 2022. Adapun, AKRA menargetkan Marketing Sales sekitar 70 hektare sampai dengan 75 hektare di kinerja 2023.

 

AKR Corporindo juga akan menargetkan lebih banyak penjualan lahan Industri di JIIPE. Adapun AKRA meyakini Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh seiring bertumbuhnya permintaan komoditas seperti minyak bumi dan bahan kimia dasar.